TEMPO.CO, Denpasar-Seorang anak perempuan berusia 10 tahun di Denpasar mengaku diculik dan diperkosa oleh seorang laki-laki tak dikenal. Pengakuan itu disampaikan orang tua korban kepada pengurus Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar. “Begitu yang diungkapkan orang tua korban, bahkan sampai tiga kali,” kata Siti Sapura, pendamping hukum P2TP2A Denpasar, Rabu, 5 Oktober 2016.
Untuk mengkonfirmasi pengakuan tersebut, anak itu telah menjalani visum dan hasilnya akan diketahui tiga hari mendatang. Menurut Sapura, anak itu hilang dari rumahnya di wilayah Sesetan, Denpasar, Selasa, 4 Oktober 2016, sekitar pukul 16.00 Wita.
Terakhir dia diketahui sedang bermain di depan rumahnya bersama seorang temannya. Namun siswa kelas 5 sekolah dasar itu lalu menghilang setelah berbincang dengan seorang pemuda yang mengendarai mobil Toyota.
Pemuda itu menanyakan alamat rumah kos keluarganya. Kemudian dia meminta teman korban untuk membelikan pulsa ke warung terdekat. Namun, setelah membeli pulsa dan balik ke lokasi, teman korban tak menemukan korban dan pria itu.
Setelah dilakukan upaya pencarian, akhirnya bocah itu ditemukan pada Selasa malam di kawasan Singapadu, Sukawati Gianyar. Ia masuk ke rumah salah satu warga dan memberikan nomor telepon orang tuanya yang kemudian menjemputnya.
Sapura meminta polisi bertindak serius atas kejadian ini karena sebelumnya pernah terjadi dan tidak terungkap siapa pelakunya. “Sebelumnya pada Maret 2015 ada bocah cilik yang diculik dan dilecehkan di Denpasar kemudian dilepaskan di Klungkung,” ucapnya.
Sapura khawatir ada jaringan penculik yang kemudian memperdagangkan anak-anak itu. Namun dia juga meminta masyarakat dan orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan kepada anak-anak agar tidak bermain sendiri tanpa pengawasan. *
ROFIQI HASAN