Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jawa Barat Tambah Dana Bencana Rp 10 Miliar

image-gnews
Warga menumpang perahu keluar dari Desa Cigebar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang tergenang banjir Sungai Citarum, 3 Oktober 2016. BPBD Provinsi Jawa Barat mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai bencana banjir dan longsor bersaman dengan datangnya musim hujan. TEMPO/Prima Mulia
Warga menumpang perahu keluar dari Desa Cigebar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang tergenang banjir Sungai Citarum, 3 Oktober 2016. BPBD Provinsi Jawa Barat mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai bencana banjir dan longsor bersaman dengan datangnya musim hujan. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta semua daerah di wilayahnya waspada terhadap potensi bencana terkait intensitas hujan yang makin tinggi. Dua pekan lalu, bencana bandjir band “Semua kita harus waspada dengan bencana,” kata Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu, 5 Oktober 2016.

Ahmad Heryawan mengatakan warga yang merasa terancam karena bermukim di lokasi yang rawan bencana agar mewaspadai gejala alam yang berpotensi memicu bencana. “Ketika ada kekhawatiran, bisa dipicu oleh angin, hujan, segera menyuelamatkan diri. Katakanlah rumahnya agak dekat dengan dataran tinggi,” kata Ahmad Heryawan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menambah alokasi dana tidak tersangka dalam APBD Perubahan yang tinggal menunggu pengesahan DPRD Jawa Barat untuk mengantisipasi bencana sebesar Rp 10 miliar. Kendati dana itu juga disiapkan untuk kelanjutan penanganan pasca bencana di Garut dan Sumedang. “Akan dipakai kalau diperlukan,” kata Ahmad Heryawan.

Menurut Ahmad Heryawan, saat ini penanganan bencana banjir bandang di Garut dan longsor di Sumedang memasuki tahap Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Di tahapan itu, pemerintah provinsi membantu inventarisir kerusakan akibat bencana. “Tahap pendataan dan inventarisir mana-mana saja yang masuk program Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Dananya nanti dari pusat,” kata dia.

Ahmad Heryawan mengatakan, pemerintah Jawa Barat sudah menggelontorkan Rp 10 miliar untuk penanganan tanggap darurat bencana banjir bandang di Garut dan longsor di Sumedang. Rinciannya, Rp 6,5 miliar untuk penanganan tanggap darurat di Garut dan Rp 3,5 miliar untuk Sumedang.

Di Garut misalnya, dana bantuan provinsi itu sebagian besar untuk membantu penggantian alat kesehatan rumah sakit yang rusak untuk memulihkan pelayanan kesehatannya. “Ke Sumedang Rp 3,5 miliaruntuk hal-hal yang butuh cepat penyelesaiannya. Ke depan Sumedang juga butuh merelokasi warganya, panjang juga pembicaraannya. Kita inventarisasi dulu, ditetapkan nanti orang-orangnya oleh bupati, lalu Rehabilitas dan Rekonstruksi kita minta ke pusat juga,” kata Ahmad Heryawan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan, selain banjir dan longsor, potensi bencana yang ada saat ini juga angin kencang. “Memang anomalinya ada. BNPB menyampaikan ada pengaruh hidrometeorologi, BMKG menyatakan ada perubahan iklim cuaca,” kata dia di Bandung, Rabu, 5 Oktober 2016.

Haryadi mengklaim, peringatan dinis udah diberikan pada masing-masing daerah di Jawa Barat. “Sistem peringatan dini itu ada macam-macam, ada kajian BMKG, PVMBG, dan dari Dinas PSDA pemantauan setiap hari,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Haryadi, peringatan dini itu untuk mendorong kesiap-siagaan daerah mengahadapi bencana. “Kalau tidak tepat, jangan jadi masalah, yang penting siap siaga,” kata dia.

Haryadi mengatakan, sebulan terakhir ini sejumlah bencana banjir dan longsor sudah terjadi di sejumlah daerah. Diantaranya di Kuningan, Cianjur, serta Tasikmalaya, selain banjir bandang di Garut dan longsor di Sumedang. Dia mengklaim, sudah jauh-jauh hari menggeser logistik menghadapi bencana ke masing-masing daerah.

Di Garut sendiri tanggap darurat bencana sudah dinyatakan selesai dan akan memasuki tahapan Rehabilitas dan Rekonstruksi. Sementara di Sumedang, masih menunggu status tanggap darurat bencana longsornya dihentikan atau tidak.

Sehari sebelumnya, Bupati Sumedang Eka Setiawan mengatakan, sedang menyiapkan lokasi relokasi warga terdampak bencana longsor. “Lokasinya sudah kita dapatkan, cuma sedang kita urus administrasinya maupun perencanaannya,” kata dia di Bandung, Selasa, 4 Oktober 2016.

AHMAD FIKRI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

7 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

12 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

23 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

38 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

46 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

49 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.