TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang mengaku bernama Sri Astuti meninggalkan sebuah komentar di bawah berita tentang Dimas Kanjeng Taat Pribadi di sebuah situs berita online. Berita yang terbit 19 Februari 2016 itu berjudul “Setelah Menobatkan Diri Jadi Raja, Dimas Kanjeng Lantik Para Sultan Agung Bawahannya”.
Sri Astuti, nama akun netizen itu, menuliskan komentarnya pada 28 Agustus 2016. Dia menuliskan testimoni mengenai dana gaib Taat Pribadi serta menawarkan program pesugihan serupa berikut nomor teleponnya. Namun ketika dihubungi Selasa, 4 Oktober 2016, nomor itu sudah tidak aktif.
BACA
Kematian-kematian Tak Wajar di Sekitar Dimas Kanjeng
Dahlan Iskan Dikaitkan dengan Dimas Kanjeng, Ini Ceritanya
Disegel, Aset-aset Padepokan Dimas Kanjeng Dijaga 200 Polisi
"Dulu saya orang yang sangat susah, selalu dihina dan dicaci maki oleh saudara sendiri dan orang lain, sangat sedih," begitu kalimat pertama yang ditulis akun Sri Astuti, di SrandiL.com.
"Namun, hidup saya berubah drastis dalam 2 hari saja (mobil, rumah)," tulisnya lagi. Dia mengaku harta yang didapatnya berkat temannya yang memberi dia nomor telepon Kanjeng Dimas Taat Pribadi. "Taat Pribadi kata teman saya bisa membantu untuk Dana Gaib Putih. Awalnya saya kurang percaya, tapi setelah saya buktikan sendiri, barulah saya yakin bahwa Kanjeng Dimas Taat Pribadi betul-betul bisa membantu setiap orang yang punya permasalahan ekonomi," tambahnya lagi.
Sri Astuti lantas menuliskan kata "DANA GAIB" disertai tanda kurung yang banyak. Di bawah kata itu, dia menulis judul "Pesugihan Instan 10 MILIAR".
Selanjutnya: Program Instan tanpa Tumbal
"Mulai bulan ini (Desember 2015) kami dari padepokan mengadakan program pesugihan instan tanpa tumbal, serta tanpa risiko. Program ini kami khususkan bagi para pasien yang membutuhkan modal usaha yang cukup besar, hutang yang menumpuk (di atas Rp 1 miliar)," begitu isi pengumumannya.
Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia
Penulis juga menyertakan syarat program pesugihan itu, yakni usia minimal 21 tahun dan berani melakukan ritual. Jika tidak berani, calon peserta pesugihan dapat diwakilkan oleh tim pesugihan. Syarat berikutnya adalah belum pernah melakukan perjanjian pesugihan di tempat lain, suci lahir dan batin (wanita tidak boleh mengikuti program ini pada saat datang bulan), harus memiliki kamar kosong di rumah.
Penawaran pesugihan juga mencantumkan proses pesugihan itu, yaitu proses ritual selama 2 hari 2 malam di dalam gua, harus siap mental lahir dan batin, sanggup puasa 2 hari 2 malam, dan pada malam hari tidak boleh tidur.
Selanjutnya: Biaya Rp 20 juta, ini rinciannya
Ada pula informasi mengenai biaya ritual sebesar Rp 10 juta. Rinciannya adalah pengganti tumbal kambing kendit Rp 5 juta, ayam cemani Rp 2 juta, minyak songolangit Rp 2 juta, bunga, candu, kemenyan, nasi tumpeng, kain kafan, dan lain-lain sebesar Rp 1 juta.
Ada juga informasi mengenai prosedur mendaftar pada ritual ini. "Catatan: hanya melayani yang betul-betul dan sangat membutuhkan bantuan kami, gagal maka biaya kami kembalikan utuh tanpa potongan apapun," begitu petikan penutup penawaran program ini.
Berita tentang Dimas Kanjeng Taat Pribadi menghebohkan. Dia dipercaya memiliki kemampuan menggandakan uang dengan syarat pengikutnya menyerahkan mahar uang jutaan rupiah dan membaca amalan atau wirid. Dia adalah pemimpin padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Kini, Taat Pribadi ditahan polisi karena diduga terlibat pembunuhan dua murid padepokannya. Polisi menduga pembunuhan itu karena tersangka takut korban membocorkan kecurangan Taat. Kasus lainnya adalah dugaan penipuan. Para pengikut yang telah menyerahkan mahar belum menerima uangnya kembali, apalagi sampai uangnya berlipat ganda.
REZKI ALVIONITASARI
Baca juga:
Keterpilihan Ahok Merosot: Inilah 3 Hal Menarik & Mengejutkan
Heboh Manifesto Komunis: Polisi Gegabah Sita Buku Malaysia