Uang yang disetorkan Kasianto hasil penjualan perhiasan istrinya. Gunarsih berkali-kali memperingatkan suaminya, termasuk saudaranya yang lain. Tak jarang mereka bertengkar perihal kegiatan aneh saudaranya itu. "Saya dari dulu sudah curiga dan enggak percaya, tapi orangnya enggak mau dengar,” kata Pramono, adik ipar Kasianto.
Bahkan, Pramono curiga jika kematian kakak iparnya ada hubungannya dengan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Sebabnya, Pramono menambahkan, Kasianto sempat diberi minuman oleh Dimas Kanjeng saat berkunjung ke padepokan. “Katanya minum cairan disebut air zam-zam untuk membuka uangnya,” ujar dia.
Baca: Adegan Kematian Korban Dimas Kanjeng: Dijerat, Dibekap, dan...
Air itu juga diberikan dan diminum oleh pengikut lainnya. Saat sakit, jemari tangan Kasianto bahkan sampai membiru kemudian menghitam. “Kami dimarahi ‘kok sampai telat membawa ke rumah sakit’," kata Pramono menirukan ucapan dokter. Kasianto didiagnosa mengalami kerusakan pada paru-paru.
Satu bagian paru-parunya divonis tak lagi berfungsi. Keluarga sempat memaklumi karena Kasianto memang seorang perokok. Sepekan setelah dirawat, ia meninggal pada Maret 2015. Pihak keluarga korban akhirnya tergerak untuk melapor lantaran belakangan ramai soal tertangkapnya Dimas Kanjeng oleh Polda Jawa Timur.
Baca: Ismail Diduga Dibunuh Karena Buka Rahasia Dimas Kanjeng Ini
Mereka juga membuka kotak kayu yang menyimpan beragam perhiasan emas palsu, jimat, dan pecahan uang asing. “Isinya semuanya palsu. Sampai meninggal uang Rp 300 juta yang dijanjikan cair tidak pernah cair,” ucap Kepala Polres Pelabuhan Tanjung Perak Ajun Komisaris Besar Takdir Mattanete.
Simak Pula
Ratna Sarumpaet: Jokowi Tak Peduli Rakyat Diinjak Sama Ahok!
Ratna Sarumpaet: Kalau Saya Presiden, Luhut Saya Bui!
Selanjutnya: Laporan Gunarsih dan keluarganya...