Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Pasien Koma Tuntut Bantuan Klinik Muhammadiyah

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
ilustrasi malpraktek. Tempo/Indra Fauzi
ilustrasi malpraktek. Tempo/Indra Fauzi
Iklan

TEMPO.CO, Yogykarta - Keluarga pasien yang mengalami koma selama lima tahun setelah mendapat perawatan di Klinik Muhammadiyah di Kalimantan Timur, menuntut Pengurus Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta mengupayakan pengobatan hingga sembuh. “Kami ingin ibu sembuh seperti sedia kala. Kami merasakan adik-adik hidupnya terbengkalai sejak tak ada ibu,” kata anak tertua pasien, Ahmad Januar As’ari saat ditemui di Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Senin 3 Oktober 2016.

Kasus itu berawal ketika pasien yang juga ibu kandung Ahmad,  Humaida, yang tinggal di Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser melahirkan anak kelimanya di Klinik Muhammadiyah di Tanah Grogot pada 2011. Menurut Ahmad, dua jam usai melahirkan, Humaida menjalani operasi KB steril di klinik yang sama di bawah penanganan Dokter Ferdinando.

Sekitar dua jam usai operasi, kondisi ibunya malah memburuk. “Mulai tak bisa menggerakkan badan, kejang-kejang, mendengkur, dan tak bisa beraktifitas sampai sekarang,” kata Januar.

Humaida tidak bisa berkomunikasi, tak bisa menggerakkan tubuh, hanya bisa melihat. “Kondisi Humaida koma,” ujar kuasa hukum Humaida dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sikap Balikpapan Ebin Marwi.

Keluarga pasien juga telah menemui Klinik Muhammadiyah maupun pengurus Muhammadiyah Paser. Tapi belum ada tanggapan. Kedatangan mereka ke PP Muhammadiyah di Yogyakarta, selain meminta agar PP Muhammadiyah mengupayakan pengobatan terhadap Humaida, juga menuntut klinik itu memberi tunjangan kepada keluarga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama lima tahun ini, suami dan anak sulung pasien tidak bisa mencari nafkah. “Ibu dirawat di RSUD Paser melalui jalur SKTM (surat keterangan tidak mampu),” kata Ahmad. Dia dan ayahnya bergantian merawat ibunya. Usaha bengkel ayahnya bangkrut. Adik-adiknya diasuh keluarga, bahkan tetangga mereka.

Tapi, keluarga pasien tak bisa bertemu dengan pengurus Bidang Pelayanan Kesehatan PP Muhammadiyah. Menurut Wakil Ketua Majelis Kesehatan Bidang Hukum PP Muhammadiyah dokter Slamet Budiarto, Muhammadiyah bisa mengupayakan bantuan pengobatan lewat Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu). Tapi memenuhi syarat, antara lain fakir, miskin, hamba sahaya, punya  banyak hutang. “Kami harus pastikan yang bersangkutan adalah golongan yang berhak menerima zakat,” kata Slamet saat dihubungi Tempo melalui telepon seluler.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

1 hari lalu

Ilustrasi persiapan Lebaran Ketupat atau Lebaran Syawal. ANTARA/Siswowidodo
Wakil Menteri Agama Prediksi Lebaran Jatuh 10 April 2024 Sama Dengan Muhammadiyah, Ini Penjelasannya

Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki memprediksi Lebaran jatuh pada Rabu, 10 April 2024, sama dengan yang telah ditetapkan Muhammadiyah


PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

5 hari lalu

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Ketua Umum PBNU Gus Yahya berjabat tangan usai menggelar pertemuan di Kantor PBNU Jakarta, Kamis 25 Mei 2023. TEMPO/Mirza Bagaskara
PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.


Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

6 hari lalu

Batik Ecoprint dari Kampung Brontokusuman Karangkajen Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.


Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

7 hari lalu

Sikap PBNU dan Muhammadiyah atas Penetapan Hasil Pemilu 2024

PBNU mengajak semua pihak bersatu lagi dan Muhammadiyah mengajak masyarakat legawa menerima hasil Pemilu 2024.


Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

7 hari lalu

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama. Foto: Canva
Lebaran Tanggal Berapa? Cek Jadwalnya Versi Pemerintah dan Muhammadiyah

Lebaran tanggal berapa? Kemungkinan ada perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah. Berikut ini jadwal serta tanggal cuti bersama.


Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

11 hari lalu

Mantan Danjen Kopassus, Soenarko. Dok.TEMPO/ Yosep Arkian
Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko membenarkan pihaknya akan terlibat dalam unjuk rasa di depan KPU hari ini. Ini profil dan alasannya turut demo.


Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

12 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.


Hasil Pemilu 2024 Diprediksi Digugat, Ketum PP Muhammadiyah: MK Harus Berani Transparan dan Jujur

14 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hasil Pemilu 2024 Diprediksi Digugat, Ketum PP Muhammadiyah: MK Harus Berani Transparan dan Jujur

Pada proses menjelang Pemilu 2024, di kalangan masyarakat telah muncul ketidakpercayaan atau distrust pada lembaga-lembaga tinggi negara, seperti MK.


Abdul Mu'ti: Masjid Muhammadiyah Saat Tarawih Tak Gunakan Pengeras Suara Luar

17 hari lalu

Warga Muhammadiyah melaksanakan salat Tarawih pertama di Masjid Jami Al Huda Muhammadiyah, Tebet Timur, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Abdul Mu'ti: Masjid Muhammadiyah Saat Tarawih Tak Gunakan Pengeras Suara Luar

Abdul mengatakan, sudah sejak awal di Masjid Muhammadiyah, tidak ada Tarawih dan Tadarus dengan pengeras suara luar.


Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

18 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Alasan Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 1445 H Pada Selasa, 12 Maret 2024, Ini Poin-poinnya

Pemerintah menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah pada Selasa, 12 Maret 2024. Apa saja alasan Menteri Agama Yaqut dalam sidang Isbat?