TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan meresmikan dua toko di Malaysia yang khusus menjual produk-produk kreatif asal Kota Bandung. Dua toko yang diberi nama Little Bandung tersebut akan diresmikan langsung olehnya bersama menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pada tanggal 5 Oktober 2016 mendatang di Kuala Lumpur.
"Nanti di store bisa beli retail atau bisa beli (sistem) business to business. Jadi ada yang bentuknya bisa dibeli langsung ada yang sampel. Kalau sampel nanti urusannya langsung ke yang punya merek," ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Pendapa Kota Bandung, Senin, 3 Oktober 2016.
Di samping dua toko fisik yang menempati salah satu ruang di Paradigm Mal dan Pusat Belanja Anggrek, Little Bandung Wall juga dibuka di salah satu restoran masakan khas sunda, Bumbu Desa. Bedanya, produk-produk di Little Bandung Wall tidak sebanyak di Little Bandung store.
"Kalau Little Bandung Wall nebeng promosinya di Bumbu Desa di Malaysia. Dindingnya ditebengi produk Bandung. Jadi orang bisa makan di Bumbu Desa, beli barang Bandung langsung bayar di kasir," ujarnya.
Ridwan Kamil memastikan Pemerintah Kota Bandung tidak mengeluarkan modal sepeser pun. Pasalnya, toko-toko Little Bandung tersebut bukan milik Pemerintah Kota Bandung melainkan milik pengusaha lokal Malaysia. Para pengusaha di Indonesia juga tidak perlu khawatir risiko merugi karena barang-barang kreatif yang dijual di Little Bandung store karena sistem yang digunakan adalah beli putus.
"Jadi Pemkot Bandung hanya suplaier. Pemilik toko konsepnya adalah orang lokal, mereka beli putus ke produk Bandung," ujarnya.
Ridwan Kamil memastikan, perputaran uang yang terjadi dalam bisnis Little Bandung bisa mencapai puluhan miliar rupiah. " Dalam 2 tahun transaksi Rp 70 sampai Rp. 100 miliar dari ekspor ke Malaysia," katanya.
Meski sudah diisi oleh beberapa merk ternama yang kebanyakan adalah makanan ringan dan fesyen, Ridwan Kamil memastikan toko-toko Little Bandung di Malaysia masih membuka peluang cukup besar untuk memasarkan dan menjual merek-merek dan produk kreatif asal Kota Bandung lainnya. Syaratnya, produk tersebut harus memiliki desain yang catchy dan melewati proses seleksi dari Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.
"Walaupun namanya Little Bandung, sebenarnya kota kabupaten lain yang ingin menembus pasar Asean kami dengan senang hati akan menyisakan ruang di Little Bandung store, karena kita berkolaborasi," katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA