TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan sosok yang akan mengisi posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) diutamakan berasal dari kalangan profesional dan bukan politikus. Alasannya, agar tidak ada konflik kepentingan.
Namun Kalla menolak menyebutkan siapa bakal Menteri ESDM itu. Dia meminta masyarakat agar menunggu keputusan Presiden Joko Widodo. "Tunggu saja," ucap Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 3 Oktober 2016.
Kalla melontarkan komentar yang sama saat ditanya apakah salah satu kandidatnya ialah Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto. "Tunggulah. Saya kira pasti diganti dalam waktu yang tidak terlalu lama," ucapnya.
Wakil Presiden menyebut ada sejumlah posisi tertentu di kabinet yang mesti diisi oleh kalangan profesional, seperti menteri keuangan, menteri pertanian, dan menteri pekerjaan umum. Termasuk Menteri ESDM, yang lebih pantas ditempati oleh kalangan profesional.
Hingga kini, Presiden Joko Widodo belum memutuskan pengganti Arcandra Tahar yang sebelumnya diangkat menjadi Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said. Beberapa waktu lalu, wacana Arcandra menjabat kembali Menteri ESDM muncul setelah Menteri Yasonna Laoly menerbitkan surat keputusan (SK) penetapan status WNI Arcandra.
Surat Keputusan Menkumham bernomor AHU-1 AH.10.01 Tahun 2016 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia atas nama Arcandra Tahar diterbitkan dengan merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 tentang tata cara memperoleh, kehilangan, pembatalan, dan memperoleh kembali kewarganegaraan RI.
Lantaran Arcandra dinilai sudah kehilangan kewarganegaraan Amerika Serikat, Kemenkumham menghentikan prosedur kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Kemenkumham beralasan aturan Indonesia tidak mengenal dwikewarganegaraan dan tidak boleh tanpa kewarganegaraan atau stateless.
ADITYA BUDIMAN