Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penguatan DPD sebagai Penyeimbang di Parlemen

image-gnews
Penguatan peran DPD harus bersamaan dengan pengukuhan kembali peran MPR sebagai mandataris kedaulatan rakyat.
Penguatan peran DPD harus bersamaan dengan pengukuhan kembali peran MPR sebagai mandataris kedaulatan rakyat.
Iklan

INFO MPR - Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di MPR RI John Pieris mengungkapkan kesalahkaprahan pemahaman jika penguatan DPD diartikan untuk melemahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurut dia, itu pemahaman yang sangat keliru.

Sebab, Indonesia berideologi Pancasila, dan berkonstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berlandaskan kemajemukan dan kebhinekatunggalikaan.

“Nilai-nilai itu harus diwujudkan dalam politik keparlemenan Indonesia, supaya tidak ada hegemoni antara satu dan yang lain atau mengkooptasi satu dengan yang lain,” ujar John dalam seminar nasional soal penguatan DPD RI sebagai kekuatan penyeimbang kerja sama di Ballroom Hotel Kartika Chandra, Kamis, 29 September 2016.

Acara ini juga menghadirkan sejumlah pakar, yakni pengamat politik Yudi Latief, Rektor Universitas Kristen Indonesia (UKI) Maruarar Siahaan, Guru Besar dan Ketua Pascasarjana Fakultas Hukum UKI.

John menyebutkan, Pasal 27 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945 memiliki dua hal yang harus dipahami, yakni equality before the law dan equality before the government. Setiap warga negara sama haknya dalam hukum dan pemerintahan.

Equality before the government diartikan agar jangan ada pelemahan kepada elemen bangsa. Namun kenyataannya pelemahan terjadi kepada DPD. Proses pelemahan DPD itu terjadi sejak awal pada saat amandemen I-IV UUD 1945.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Padahal negara ini eksis karena perjuangan orang-orang daerah pahlawan-pahlawan di daerah-daerah. Peran dan kiprah daerah sangat mewarnai bangsa ini,” tuturnya.

Yudi Latief mengatakan usaha dan upaya memperkuat posisi dan kewenangan DPD harus meninjau terlebih dahulu sistem perwakilan yang dikehendaki dalam sistematika negara kekeluargaan.

Selama ini ada kekeliruan umum untuk menyebut DPR sebagai parlemen. Padahal parlemen adalah MPR yang terdiri atas anggota DPR dan DPD, seperti parlemen di Inggris terdiri atas house of lords atau majelis tinggi dan house of common atau majelis rendah. Juga seperti parlemen (kongres) di Amerika Serikat yang terdiri atas house of representatives dan senates. Adapun DPR hanyalah lembaga legislasi biasa.

Penguatan peran DPD harus bersamaan dengan pengukuhan kembali peran MPR sebagai mandataris kedaulatan rakyat dengan tugas utamanya menetapkan UUD dan GBHN. Keanggotaan MPR harus terdiri atas anggota DPR, perwakilan daerah, dan perwakilan golongan.

“Di dalam MPR seharusnya semua perwakilan elemen bangsa terwakili. Perwakilan golongan dalam MPR bisa terdiri atas utusan golongan-golongan marjinal-terdiskriminasikan yang kepentingan golongannya tak otomatis terwakili di DPR, terutama golongan yang karena undang-undang hak pilih dan/atau hak pilihnya ditiadakan," katanya. (*)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Resmikan Sirkuit Gokart Electric Tercepat Pertama di Indonesia

Bambang Soesatyo meresmikan Barcode Gokart Electric di Mall of Indonesia (MOI).


Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

8 hari lalu

Bamsoet Sebut Keluarga Besar Anak Kolong Berharap Kepada Prabowo

Bamsoet mengatakan, keluarga besar Anak Kolong atau anak asrama putra/putri TNI-Polri, menaruh harapan besar kepada Prabowo Subianto sebagai kandidat terpilih di Pilpres 2024


Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

8 hari lalu

Bamsoet Harap Kabinet Baru Pemerintahan Diisi Figur Kompeten

Bamsoet menegaskan, kabinet mendatang harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kompetensi, berintegritas, dan memiliki loyalitas yang tinggi.


Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

8 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.


Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

9 hari lalu

Ketua MPR RI Bamsoet Gelar Open House Idul Fitri

Bambang Soesatyo dan keluarga menyelenggarakan open house sekaligus halal bihalal Idul Fitri 2024.


Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 hari lalu

Bamsoet: SOKSI Apresiasi Arilangga dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bambang Soesatyo mengatakan SOKSI mangapresiasi Kepemimpinan Airlangga Hartarto yang berhasil mendongkrak perolehan kursi Partai Golkar di DPR RI dan siap kawal kepemimpinan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan wakil presiden 2024-2029.


Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

15 hari lalu

Bamsoet Akan Giatkan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Melalui Kanal Youtube

Bambang Soesatyo mengajak Youtube Indonesia untuk bekerjasama memasifkan konten Sosialisasi Empat Pilar MPR RI


Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

16 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Atasi Tingginya Harga Avtur

Bambang Soesatyo menyoroti tingginya harga Avtur di Indonesia yang mencapai 20 persen lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.


Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

17 hari lalu

Catatan Ketua MPR: Mencari Jalan Baru untuk Melindungi Penerimaan Negara

Pembobolan penerimaan negara menjadi sorotan utama yang terus mengemuka, memunculkan upaya dan gagasan baru untuk mencari jalan atau strategi yang lebih efektif dalam melindungi penerimaan negara


Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

17 hari lalu

Bukber Bersama Gerak BS, Bamsoet Ajak Perkuat Wawasan Kebangsaan

Bambang Soesatyo mengingatkan membangun wawasan kebangsaan di era digital seperti saat ini mempunyai tantangan yang sangat kompleks.