Namun nyatanya, uang yang dipercaya muncul secara gaib itu tak ada. “Hasilnya nihil,” kata sumber ini lagi. Anehnya, sampai sekarang masih ada pengikut Taat yang percaya ihwal kotak ajaib tersebut. Di Situbondo diperkirakan ada ratusan pengikut Taat. “Jumlah uang yang mereka setorkan sudah mencapai puluhan milyar,” katanya.
Pada 22 September 2016, jajaran Polda Jawa Timur menggerebek Padepokan Kanjeng Dimas dan menangkap pemiliknya, Taat Pribadi, yang diduga terlibat kasus pembunuhan berencana terhadap mantan santrinya. Taat diduga memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu menghabisi Abdul Gani dan Ismail Hidayah.
Baca: Polda: Pengikut Yakin, yang Ditangkap Bukan Dimas Kanjeng Asli
Polisi menduga korban dibunuh lantaran akan membongkar praktek penggandaan uang sang guru. Polda menetapkan satu tersangka, yakni Taat Pribadi, tapi penyidik sedang memburu tiga buron lain yang diduga kuat terlibat pembunuhan itu. Polres Probolinggo juga menetapkan enam tersangka dari warga setempat dalam kasus ini.
Kesembilan tersangka—selain Taat Pribadi—ditengarai sebagai eksekutor atau orang yang turut membantu pembunuhan berencana itu.Sselain mengusut kasus pembunuhan, polisi menyelidiki dugaan penipuan dengan modus penggandaan uang yang dilakukan Taat. Polisi menerima dua laporan terkait dugaan penipuan ini.
ISHOMUDDIN
Baca juga
Rina Nose dan Fachrul Ketemu Lagi, Masih, Sayang: Mau Balikan?
Polisi Sebut Reza Elma Tahu Pesta Seks Gatot Brajamusti
Sindir Mario, Hotman Paris: Tukang Becak pun Sayang Anaknya