INFO NASIONAL - Smart city adalah kota impian semua orang. Impian bagi penduduknya, juga aparat pemerintah. Untuk menciptakan smart city, teknologi informasi menjadi kunci sekaligus basis.
Wali Kota Gorontalo Marten A. Taha mengatakan konsep smart city akan diterapkan di kota ini. Pemerintah Gorontalo pun menyusun program berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD.
Baca Juga:
Dalam hal layanan, pemerintah memiliki program menarik, yakni gratis dari lahir sampai mati. Program ini memberikan layanan gratis berbagai biaya, mulai biaya persalinan, penerbitan akta kelahiran, kartu keluarga, kartu tanda penduduk (KTP), biaya pendidikan SD hingga SMA, bantuan usaha makro dan kecil, biaya izin usaha, biaya akta nikah, ambulans, hingga biaya pemakaman.
Untuk mempermudah masyarakat mengakses semua fasilitas yang disiapkan tersebut, Pemerintah Kota Gorontalo menyiapkan kartu sejahtera sebagai medianya. Perhatian khusus diberikan bagi pelayanan pendidikan dan kesehatan.
“Prioritas program unggulan kita memang pada dua hal tersebut. Sebab, dua aspek ini memiliki peran yang sangat penting dan dibutuhkan masyarakat,” kata Marten.
Baca Juga:
Di bidang pendidikan, biaya yang ditanggung Pemerintah Kota Gorontalo adalah biaya operasional sekolah. Di bidang kesehatan, untuk masyarakat Gorontalo yang berobat ke rumah sakit akan bebas biaya untuk segala jenis penyakit, dari penyakit ringan sampai berat. Layanan kamar hanya dibatasi sampai kelas III. Biaya pendidikan dan kesehatan yang gratis ini juga merupakan kolaborasi dengan program serupa yang digagas pemerintah pusat dan provinsi.
Sebagai contoh, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dari pemerintah pusat, serta Program Pendidikan untuk Rakyat (Prodira) dan Jaminan Kesehatan Semesta (Jamkesta) dari pemerintah provinsi.
Kota Gorontalo memberikan kemudahan dan kepastian hukum bagi pemilik modal untuk menarik investor. Celah bisnis ini ternyata juga dilirik penanam modal sehingga beberapa investor tertarik menanamkan uangnya pada bidang jasa, terutama penginapan di Kota Gorontalo. Jaringan Hotel Santika dan Swiss-Bel sudah menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di Gorontalo akhir tahun ini.
“Kami membentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) untuk memudahkan para investor mengurus semuanya,” katanya.
Branding image untuk menjadikan Gorontalo kota jasa kian dipercepat. Para turis yang ingin menikmati beberapa lokasi wisata menarik di sekitar Kota Gorontalo akan dimudahkan dengan fasilitas penginapan dan transportasi yang nyaman. “Wisatawan bisa datang dan menyelam di Pantai Olele, lalu kembali ke kota tanpa harus khawatir soal transportasi dan penginapan,” ujar Marten.
Selain Pantai Olele, ada destinasi wisata yang tak kalah menarik di Kota Gorontalo, yaitu Benteng Otanaha, Wisata Hiu Paus, dan Tanjung Kramat. Ada masjid yang sangat terkenal sekali di Kota Gorontalo, yaitu Masjid Agung Baiturrahim. Selain itu, ada sekitar 15 tujuan wisata yang patut disinggahi di Kota Gorontalo.
Untuk menyesuaikan dinamisnya modernitas, Kota Gorontalo tengah menyiapkan cetak biru sebagai kota cerdas. Teknologi informasi ini menjadi alat untuk menciptakan smart government, education, health, transportation, dan berbagai aspek yang dibutuhkan masyarakat.
Konsep smart city telah menciptakan kemudahan koordinasi antara wali kota dan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD), kecamatan, serta kelurahan karena semua telah terintegrasi dengan sistem fiber optic. Adapun untuk anak muda diciptakan ruang interaksi dan kreasi bernama technopark untuk menuangkan ide-ide mereka.
Dalam setahun terakhir, wajah Kota Gorontalo telah berubah secara signifikan. Untuk pertama kalinya Gorontalo mendapat penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena berhasil melakukan penataan keuangan dan aset secara baik dan benar. (*)
http://gorontalokota.go.id/