Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Dimas Kanjeng, Satu Berkas Perkara Sudah Lengkap

image-gnews
Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. Tempo/Indra Fauzi
Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. Tempo/Indra Fauzi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Penyidik Kepolisian Daerah Jawa Timur hingga saat ini masih memfokuskan diri menangani dua kasus pembunuhan yang melibatkan pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur, Komisaris Besar Argo Yuwono, mengatakan penyidik sudah merampungkan berkas perkara pembunuhan di Situbondo. “Berkas perkara sudah dilimpahkan ke kejaksaan dan dinyatakan P-21 (lengkap),” ujarnya kepada wartawan di kantornya, Selasa, 27 September 2016.

Kasus pembunuhan di Situbondo, kata Argo, melibatkan enam orang tersangka, termasuk Taat Pribadi, 47 tahun. Sedangkan kasus pembunuhan di Wonogiri, yakni terhadap salah seorang pengikut Padepokan Dimas Kanjeng, Abdul Ghani, penyidikannya masih diintensifkan.

Menurut Argo, penyidik sudah mengantongi bukti keterlibatan Taat Pribadi dalam kasus pembunuhan terhadap Abdul Ghani. "Tak lama lagi berkasnya kami akan limpahkan ke kejaksaan," ucapnya.

Adapun kasus penipuan yang diduga juga melibatkan Taat Pribadi, kata Argo, polisi baru menerima satu laporan dari korban. "Untuk kasus penipuan memang ada satu laporan dari Mabes Polri. Kami menunggu laporan itu diserahkan ke Polda Jawa Timur," tuturnya, sembari menyatakan penyidik Polda Jawa Timur siap menindaklanjuti laporan itu.

Baca: Kasus Dimas Kanjeng, Polisi Fokus Kasus Pembunuhan karena...

Polisi menangkap Taat Pribadi di padepokannya di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Gading, Kabupaten Probolinggo, pada Kamis, 22 September 2016. Taat ditangkap karena diduga sebagai otak perencana pembunuhan dua pengikutnya, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah. Keduanya dibunuh dalam kurun waktu berbeda. Mereka ditengarai dibunuh lantaran akan membongkar kedok Taat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menghilangkan jejak, mayat Abdul Ghani dan Ismail Hidayah dibuang secara terpisah. Jasad Abdul Ghani dibuang di Wonogiri, Jawa Tengah. Sedangkan mayat Ismail Hidayah dibuang di Situbondo, Jawa Timur.

Penangkapan terhadap Taat melibatkan sedikitnya 600 personel kepolisian. Penangkapan dilakukan setelah penemuan dua mayat itu. Polisi mengembangkan pengusutan hingga diketahui tempat peresembunyian Taat. Hingga saat ini  polisi telah menetapkan 10 orang tersangka.

NUR HADI

Populer:
Mengejutkan, Gadis Ini Berkedip Setelah 300 Tahun Kematiannya
Anissa Pohan Lengket, Semobil dengan Agus Yudhoyono, Lalu...
Kesaksian Detik-detik Ibu & Anak Jatuh dari JPO Pasar Minggu

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pamit Main, Wanita Muda di Bogor Ditemukan Penuh Luka di Wajah dan Tangan

33 menit lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Pamit Main, Wanita Muda di Bogor Ditemukan Penuh Luka di Wajah dan Tangan

Korban tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Polres Bogor Kota mengklaim sudah mengantongi identitas pelaku


Kasus Pembunuhan Melonjak di Kosta Rika, Rekor Tahun Paling Mematikan

1 hari lalu

Orang-orang tampil di depan sosok
Kasus Pembunuhan Melonjak di Kosta Rika, Rekor Tahun Paling Mematikan

Kosta Rika mengalami tahun paling mematikan di 2023, mencatat lebih dari 656 kasus pembunuhan.


Cerita Ibu Imam Masykur Semalaman Kumpulkan Uang Tebusan, Ternyata Anaknya Sudah Dibunuh Paspampres

2 hari lalu

Fauziah, ibu dari Imam Masykur saat diwawancarai di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023. Dia membeberkan perihal kasus kematian anaknya yang diculik lalu dibunuh tiga anggota TNI. Tempo/Muhamad Reza Ar Raafi
Cerita Ibu Imam Masykur Semalaman Kumpulkan Uang Tebusan, Ternyata Anaknya Sudah Dibunuh Paspampres

Ibu Imam Masykur semalaman berusaha mencari uang tebusan untuk anaknya. Berharap anaknya masih hidup di tangan penculik.


Ibu Imam Masykur Tak Akan Maafkan Anggota Paspampres dan 2 TNI Pembunuh Anaknya

2 hari lalu

Ibu korban penganiayaan dan penculikan anggota Paspamres Imam Masykur, Fauziah diperiksa Polda Metro Jaya, Rabu, 20 September 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Ibu Imam Masykur Tak Akan Maafkan Anggota Paspampres dan 2 TNI Pembunuh Anaknya

Ibu Imam Masykur telah menemui anggota Paspampres dan 2 TNI yang membunuh anaknya. Tak mau memberi maaf.


Penjualan Obat Ilegal Latari Penculikan oleh Anggota Paspampres dkk? Ini Jawab Ibu Imam Masykur

2 hari lalu

Fauziah, ibu dari Imam Masykur saat diwawancarai di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 22 September 2023. Dia membeberkan perihal kasus kematian anaknya yang diculik lalu dibunuh tiga anggota TNI. Tempo/Muhamad Reza Ar Raafi
Penjualan Obat Ilegal Latari Penculikan oleh Anggota Paspampres dkk? Ini Jawab Ibu Imam Masykur

Wawancara eksklusif TEMPO dengan ibu Imam Masykur.


Penculikan dan Pembunuhan oleh Anggota Paspampres, Polisi Periksa Ibu dan Paman Imam Masykur

4 hari lalu

Ibu korban penganiayaan dan penculikan anggota Paspamres Imam Masykur, Fauziah diperiksa Polda Metro Jaya, Rabu, 20 September 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Penculikan dan Pembunuhan oleh Anggota Paspampres, Polisi Periksa Ibu dan Paman Imam Masykur

Dalam pemeriksaan, ibu dari Imam Masykur tidak mau lagi diperdengarkan video anaknya.


UNESCO Masukkan Pusat Penyiksaan Argentina sebagai Situs Warisan Dunia

5 hari lalu

Bekas Sekolah Mekanik Angkatan Laut, atau ESMA, di Buenos Aires, Argentina, adalah tempat penyiksaan dan pemenjaraan ilegal pada masa kediktatoran militer negara tersebut [Agustin Marcarian/Reuters
UNESCO Masukkan Pusat Penyiksaan Argentina sebagai Situs Warisan Dunia

Pusat penahanan Argentina dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia PBB oleh Badan Dunia Pelestarian Budaya (UNESCO) untuk mengingat sejarah mengerikan


Pembunuhan Pemimpin Sikh, Justin Trudeau Pastikan Kanada Tak Bermaksud Provokasi

5 hari lalu

Sebuah poster di luar kuil Guru Nanak Sikh Gurdwara terlihat setelah pembunuhan pemimpin Sikh Hardeep Singh Nijjar di pekarangannya pada Juni 2023, di Surrey, British Columbia, Kanada 18 September 2023. REUTERS/Chris Helgren
Pembunuhan Pemimpin Sikh, Justin Trudeau Pastikan Kanada Tak Bermaksud Provokasi

Justin Trudeau mengatakan Kanada tidak bermaksud memprovokasi India dalam dugaannya terkait pembunuhan Hardeep Singh Nijjar.


Sinopsis Killers Of The Flower Moon, Film Baru Leonardo DiCaprio Tentang Pembantaian Suku Indian dan Rebutan Tambang Minyak

5 hari lalu

Leonardo DiCaprio dan Tobey Maguire. mensxp.com
Sinopsis Killers Of The Flower Moon, Film Baru Leonardo DiCaprio Tentang Pembantaian Suku Indian dan Rebutan Tambang Minyak

Film Killers Of The Flower Moon menampilkan Leonardo DiCaprio sebagai pemain utama dan akan tayang mulai 20 Oktober mendatang. Lalu, siapa saja pemerannya dan bagaimana sinopsisnya?


Balas Ottawa, India Minta Diplomat Kanada Tinggalkan Negaranya dalam 5 Hari

5 hari lalu

Sebuah mural menampilkan gambar mendiang pemimpin Sikh Hardeep Singh Nijjar, yang dibunuh di halaman kuil Guru Nanak Sikh Gurdwara pada Juni 2023, di Surrey, British Columbia, Kanada 18 September 2023. REUTERS/Chris Helgren
Balas Ottawa, India Minta Diplomat Kanada Tinggalkan Negaranya dalam 5 Hari

Diplomat Kanada diperintahkan untuk pergi beberapa jam setelah Ottawa mengusir diplomat India atas pembunuhan seorang separatis Sikh.