Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Garut: Luapan 3 Kali Besar Ini Ancam Jakarta

image-gnews
Petugas menghancurkan sisa pondasi di perkampungan yang sudah rata dengan tanah tersapu banjir bandang di pinggir Sungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, 22 September 2016. TEMPO/Prima Mulia
Petugas menghancurkan sisa pondasi di perkampungan yang sudah rata dengan tanah tersapu banjir bandang di pinggir Sungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, 22 September 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Sumber Daya Air Jawa Barat Nana Nasuha mengatakan, pihaknya mewaspadai tiga sungai besar selain Cimanuk, yang diwaspadai bisa meluap saat hujan turun dengan curah hujan tinggi. Tiga sungai itu adalah Citarum, Citanduy serta Ciliwung.

"Sungai Ciliwung sendiri kita punya titik pantau di bendung Katulampa. Ketinggian muka air kita pantau setiap, dan teman dari Bogor akan melaporkan kepada kami kalau tingginya sudah melebihi 1 meter, itu harus waspada dan segera di informasikan pada Jakarta karena dari situ 7-8 jam air akan sampai Jakarta," kata Nana.

BacaBanjir di Garut Merusak 11 Sekolah

Banjir bandang melanda Garut akibat meluapnya Sungai Cimanuk, melebihi perkiraan."Sebagai gambaran Bendung Copong yang didisain dengan debit kala ulang 100 tahun itu ada pada angka 740 meter kubik per detik, ini yang terjadi sampai 1.1060 meter kubik per detik sehinga bendung terlampaui, sampai pagar pengaman pun terlampaui, dan itu betul-betul sangat ekstrim," kata dia di Bandung, Senin, 26 September 2016.

Menurut Nana, besarnya debit aliran Sungai Cimanuk itu bergantung pada curah hujan karena daerah resapan di hulu sungai itu sudah rusak sehingga aliran air hujan langsung tumpah ke badan sungai. Dia menduga, curah hujan ekstrim yang berlangsung lama menjadi penyebab banjir bandang Garut akibat melupnya Sungai Cimanuk.

BacaWali Kota Risma Kirim Bantuan ke Korban Banjir Garut 

Nana beralasan, beberapa jam sebelum banjir itu 9 stasiun pemantau curah hujan di daerah hulu Sungai Cimanuk mencatat intensitas hujan ekstrim yang berlangsung hingga 4 jam. "Diantaranya salah satunya mencatat curah hujan sampai dengan 255 milimeter dan itu termasuk dalam kondisi ekstrim karena normalnya itu di bawah 25 milimeter per hari," kata dia.

Nana menuturkan, selepas hujan sejak pukul 11 malam, 20 September 2016, itu debit air di Bendung Copong perlahan naik drastis dan perlahan kembali mendekati normal pada subuhnya, esoknya jelang pukul lima pagi. Debit yang dicatat di Bendung Copong melampuai 1.000 meter kubik. "Kalau kondisi normal pada umumnya di bawah 200 meter kubik per detik," kata dia.

Limpasan air Sungai Cimanuk yang mengakibatkan sejumlah kerusakan di Garut itu langsung ditampung Waduk Jatigede, di Sumedang. Nana mengatakan, saat dulu tidak ada Waduk Jatigede, jika terjadi banjir semacam ini debit air di bendung rentang di Indramayu bisa melampaui 1.200 meter per detik. "Sekarang bendung rentang aman sebab tertahan waduk Jatigede," kata dia.

SimakKhofifah: Korban Banjir Garut Direlokasi dan Dapat Rumah 

Menurut Nana, kondisi Waduk Jatigede sendiri dilaporkan aman setelah menerima limpasan banjir Sungai Cimanuk itu. "Sampai saat ini kami tidak menerima laporan atas dasar pengaruh kemarin itu karena memang Jatigede itu kita tahu kapasitas tampungnya sampai 1 miliar meter kubik air," kata dia. Debit air yang dilepaskan Waduk Jatigede pun masih konstan 80-90 meter kubik per detik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi fisik Bendung Copong pun masih relatif masih aman. Kerusakan akibat banjir Sungai Cimanuk terjadi pada tanggul sungai di empat lokasi yang tersebar di sepanjang badan sungai itu. "Saat ini kami dengan BBWS Cimanuk-Cisanggarung itu fokus menangani tanggul-tanggul di 4 titik yang jebol agar bisa meningkatkan rasa aman masyarakat," kata Nana.

Nana mengatakan, saat ini kondis debit Sungai Cimanuk yang terpantau di Bendung Copong relatif normal. "Alhamdulillah sekarang sudah konstan pada kondisi normalnya, angka tepatnya belum tahu pasti, tapi kalau dilihat dari air yang melimpas di Bendung Copong itu dalam kondisi normal," kata dia.

BacaBanjir Garut, 20 Orang Masih Hilang Pencarian Diperluas

Kendati demikian, Nana mengatakan, ancaman banjir Sungai Cimanuk tetap diwaspadai karena bisa sewaktu-waktu naik karena buruknya kondisi daerah tangkapan di hulu sungai itu. "Kami dan tim BBWS Cimanuk di lapangan terus memantau, bisi naik lagi," kata Nana.

Di situs Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisangarung, Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Imam Santoso menjelaskan, Bendung Copong yang berada di hulu Sungai Cimanuk itu dirancang dengan banjir ulangan 100 tahun atau Q100, untuk aliran air sebesar 740 meter kubik per detik.

Sementara saat banjir Garut 20 September 2016, aliran air Sungai Cimanuk mencapai 1.140 meter kubik per detik akibat intensitas hujan tinggi mencapai 255 milimeter sejak sore hingga tengah malam. Imam membandingkan dengan banjir Jakarta tahun 2013 yang saat ini intesitas hujannya 180 milimeter, sementara hujan normal itu hanya 0-25 milimeter, sedang 25-50 milimeter, dan 50-100 masuk kategori tinggi.

BBWS Cimanuk-Cisanggarung mencatat kerusakan infrastruktur akibat banjir Sungai Cimanuk di Garut itu mengakibatkan tanggul rusak sepanjang 250 meter di Desa Paminggir Garut.

AHMAD FIKRI

Populer:
Mengejutkan, Gadis Ini Berkedip Setelah 300 Tahun Kematiannya
Kesaksian Detik-detik Ibu & Anak Jatuh dari JPO Pasar Minggu
Anissa Pohan Lengket, Semobil dengan Agus Yudhoyono, Lalu...
Biar Kebal Tudingan Miring soal Janda, Ini Aksi Dian Pelangi
Hannah Al Rashid Cerita Cewek Seksi & Buka Baju di Warkop
Artis Raisa Sedang Sakit Hati Banget? Ini yang Dilakukan...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

23 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

14 September 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta Agenda: Penutupan Masa Sidang Kedua dan Pembukaan Masa Sidang Ketiga serta Masa Reses Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023, Senin, 4 September 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan upaya Pemprov DKI mengatasi banjir Jakarta.


Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

14 September 2023

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan pidato tentang Raperda APBD Perubahan 2023 di gedung DPRD DKI, Senin, 11 September 2023. TEMPO/Nur Khasanah
Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

Heru Budi menyatakan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah penyangga dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta.


Respons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas

19 April 2023

Sejumlah ekskavator yang tidak beroperasi di Waduk Brigif di Kelurahan Cimpedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 31 Oktober 2016. Belum tuntasnya pembayaran pembebasan lahan untuk Waduk Brigif membuat pengerjaannya kini mangkrak, pembuatan waduk itu dibangun untuk daerah tangkapan air di kawasan tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Respons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas

Politikus PDIP kritik Waduk Brigif tak terawat. Heru Budi meresponsnya dengan perintahkan jajarannya angkut sampah dan potong rumput.


Politikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput

18 April 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau dan mengecek ketersediaan stok daging menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Perumda Dharma, Cakung, Jakarta Timur, Selasa, 18 April 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Politikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput

Pj Gubernur DKI Heru Budi merespons kritik politikus PDIP soal Waduk Brigif, Jakarta Selatan yang katanya tak terawat. Ini arahan Heru.


Banjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya

6 Maret 2023

Genangan air terlihat di Perumahan Duren Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 15 April 2020. Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kota Bekasi dan perumahan tersebut posisinya lebih rendah dengan aliran sungai membuat perumahan tersebut tergenang air setinggi 20-30 cm. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Banjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya

Camat Bekasi Timur membeberkan penyebab banjir di Gang Cue yang belum surut lima bulan lamanya. Banjir di wilayah itu terjadi sejak Oktober 2022.


Sekda DKI Jakarta Mengeklaim Program Penanganan Banjir Sukses

2 Maret 2023

Warga berjalan melewati banjir di kawasan pemukiman penduduk, Kebon Pala, Jakarta, Senin, 27 Februari 2023. Intensitas hujan tinggi di wilayah DKI Jakarta dan luapan Kali Ciliwung mengakibatkan sejumlah permukiman warga terendam banjir diantaranya Kelurahan Tegal Alur, Kelurahan Rawa Buaya dan Kelurahan Kampung Melayu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sekda DKI Jakarta Mengeklaim Program Penanganan Banjir Sukses

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengklaim program penanggulangan banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta telah sukses.


Usai Ditegur Jokowi Soal Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Lanjutkan Bangun Giant Sea Wall

28 Desember 2022

Suasana proyek pembangunan tanggul raksasa pengaman pantai (Giant Sea Wall) di kawasan Muara Baru Jakarta, 28 Desember 2017. Pembangunan tanggul laut ini untuk mengatasi banjir pasang air laut (rob) dan abrasi di kawasan pesisir Ibu Kota. Tempo/Fakhri Hermansyah
Usai Ditegur Jokowi Soal Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Lanjutkan Bangun Giant Sea Wall

Heru Budi memastikan pembangunan Giant Sea Wall tetap berlanjut karena itu merupakan proyek jangka panjang penanggulangan banjir Jakarta.


DPRD Minta Alokasi Dana Hibah untuk Bekasi karena Terdampak Banjir Jakarta

16 November 2022

Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi akses jalan menuju gerbang tol Jakarta-Cikampek,  di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 19 Februari 2021.. Menurut warga akses jalan menuju pintu tol di daerah tersebut banjir pada pukul 05.30 WIB. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
DPRD Minta Alokasi Dana Hibah untuk Bekasi karena Terdampak Banjir Jakarta

Bekasi sudah lama mengajukan permohonan dana hibah untuk penanganan banjir, karena terkena dampak limpahan Jakarta.


Wagub Riza Patria Klaim Program Penanganan Banjir di DKI Berhasil

16 Juli 2022

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Juni 2022. TEMPO/Lani Diana
Wagub Riza Patria Klaim Program Penanganan Banjir di DKI Berhasil

Wagub Riza Patria merujuk pada kondisi banjir pada Sabtu hari ini yang dinilai tidak ada banjir yang signifikan terjadi di Jakarta.