Hingga Minggu sore, BNPB mencatat ada 33 orang tewas, 20 hilang, 35 orang luka-luka, dan 6.361 orang mengungsi. Pendataan sementara terdapat 2.049 rumah rusak yang meliputi 283 rumah hanyut, 605 rumah rusak berat, 200 rumah rusak sedang, dan 961 rumah rusak ringan.
Masyarakat telah setuju untuk relokasi wilayah. BNPB kemudian menurunkan tim untuk melakukan perhitungan kerugian dan kerusakan alibat bencana untuk rencana penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir nantinya. Penanganan darurat terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD Kab Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat dalam penanganan darurat.
Baca juga:
Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Sebabkan Ahok Keok di Pilkada!
Mengejutkan Gadis Ini Brkedip Setelah 300 Tahun Kematiannya
Kepala BNPB, Willem Rampangilei telah memerintahkan BNPB dan BPBD kegiatan evaluasi tentang pencegahan dan mitigasi, tanggap darurat, dan persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara serempak. “Tidak dilakukan secara bertahap,” ucap dia.
Sementara itu, saat iniKementerian PU Pera memobilisasi 2.000 unit bronjong untuk memperbaiki tanggul jebol. Beberapa jembatan dilakukan pengecekan struktur bangunannya. Tujuh mobil tangki air dan 17 hidran umum dikerahkan.
Sedangkan Kementerian Sosial telah menyerahkan 4.520 kg ikan mackerel. Dapur umum Dinas Sosial masih memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap hari. Sedangkan dapur umum di Korem memasak 1.000 bungkus setiap hari 2 kali.
PMI juga membantu dengan mengerahkan 6 unit mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter melayani kesehatan. Dinas Pendidikan Kabupaten Garut berusaha agar proses belajar mengajar dapat dimulai besok Senin, serta memberikan trauma healing. Bantuan dari LSM, dunia usaha dan masyarakat terus berdatangan.
AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Ini 5 Hal Menarik di Pilkada DKI
Aryani Mengaku Dilempar Setrika, Inilah Reaksi Mario Teguh