TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memilih puasa bicara setelah menjalani tes psikologi, di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Ahad, 25 September 2016. Tes yang dijalani Ahok merupkan bagian dari rangkaian pencalonannya dalam pemilihan kepala daerah 2017.
"Saya lagi puasa bicara, dilarang sama dokter," kata Ahok sambil tersenyum saat ditemui seusai pemeriksaan, bersama pasangan calon wakil gubernur Djarot Saiful Hidayat.
Ahok tidak terlalu banyak berkomentar terkait dengan pemeriksaan psikologi yang baru saja dijalaninya. Ia hanya berkomentar pemeriksaan psikologi terakhir yang dilakukannya, terjadi pada 2012, saat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bersama Joko Widodo.
Ia juga mengaku tak terlalu khawatir dengan hasil tes psikologi tersebut. "Kalau lolos pasti lolos. Ini kan bukan lolos gak lolos kok. Orang waras kami kok," katanya seraya tersenyum.
Keduanya berada di dalam RSAL Mintohardjo selama hampir lima jam. Selain pasangan Ahok-Djarot, ada dua pasangan lain yang juga diperiksa psikologisnya, bersamaan dengan mereka. Mereka adalah pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harymurti Yudhoyono-Sylvia Murni.
Menurut anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos, ada tiga tahap pemeriksaan yang dijalani para pasangan calon.
"Kalau berdasarkan briefing terakhir, ada tiga tahap, yakni tertulis, wawancara, dan ada klasikal diskusi kelompok. Klasikal itu semacam tools-nya penguji untuk menguji itu (psikologi)," kata Betty saat ditemui di RSAL Mintohardjo.
Setelah selesai menjalani tes itu, para pasangan calon langsung melanjutkan perjalanan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) di Cawang, Jakarta Timur. Mereka akan menjalani pemeriksaan untuk memastikan bebas dari narkotika.
Menurut Betty, rangkaian tes ini baru akan diketahui hasilnya pada 27-28 September 2016.
EGI ADYATAMA