TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama hari ini menjalani tes pemeriksaan kesehatan sebagai syarat pencalonannya dalam pemilihan kepala daerah 2017. Seusai pemeriksaan, Ahok mengklaim dia dinyatakan sehat secara psikologis. "Dokter bilang Ahok tidak psikopat. Jadi (psikopat) cuma kata Haji Lulung saja," kata Ahok di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta Pusat, Sabtu, 24 September 2016.
Ucapan Ahok yang menyatakan dia sehat secara mental dan bukan seorang psikopat seolah ingin mematahkan pernyataan politikus Partai Persatuan Pembangunan, Abraham Lunggana. Pria yang biasa dipanggil Haji Lulung ini sebelumnya pernah dua kali menyebut Ahok sebagai psikopat.
Pertama, pada Maret 2016, Lulung menyebut Ahok psikopat dalam sambutannya di acara penganugerahan Forum Pemuda Betawi. Bahkan dia mengusulkan agar dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap Gubernur Basuki. "Saya yakin Ahok itu psikopat. Tuhan aja dilawan," kata Lulung dalam sambutannya di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2016.
Terakhir kali, pada Agustus 2016, Lulung mengaku mendapatkan informasi dari dua dokter yang mengkonfirmasi bahwa Ahok memiliki karakter sebagai seorang psikopat. Namun, dia tidak menyebut nama dokter tersebut.
Setelah memperoleh informasi itu, Lulung segera mendalami dan meminta hasil pemeriksaan kesehatan jiwa Ahok saat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 2012. Ia juga mengaku diminta mengajukan surat ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Namun, IDI menganggap masalah tersebut sebagai urusan pribadi. “Bukan aku (mengkonfirmasi Ahok psikopat), melainkan kata dokternya. Aku kata orang-orang Partai Gerindra,” ucap Lulung, pada 24 Agustus 2016.
Saat dikonfirmasi perihal pernyataan Ahok, Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo Kolonel Laut Wiweka mengatakan belum mengadakan rapat pleno terkait dengan kesimpulan hasil pemeriksaan terhadap Ahok. "Kami belum bisa berikan statement apa pun. Intinya, pemeriksaan sudah selesai, kami akan rapatkan lagi," ujar Wiweka saat konferensi pers.
Wiweka mengatakan hasil pemeriksaan para pasangan calon baru akan diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum DKI bersamaan dengan hasil tes psikologi serta uji narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza), yang baru akan dijalankan keesokan harinya.
FRISKI RIANA