Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencarian Korban Banjir Garut akan Diperluas Hingga Jatigede

image-gnews
Petugas menghancurkan sisa pondasi di perkampungan yang sudah rata dengan tanah tersapu banjir bandang di pinggir Sungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, 22 September 2016. TEMPO/Prima Mulia
Petugas menghancurkan sisa pondasi di perkampungan yang sudah rata dengan tanah tersapu banjir bandang di pinggir Sungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, 22 September 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Haryadi Wargadibrata mengatakan, mulai besok akan memperluas areal pencarian korban meluapnya Sungai Cimanuk di Garut dengan menyusuri sungai itu hingga Sumedang.

“Kalau sampai Wado di Sumedang belum selesai, target akhir mau nggak mau di Waduk Jatigede di Sumedang,” kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 23 September 2016.

Haryadi mengatakan, pencarian akan diperluas menyusuri aliran sungai Cimanuk dari Garut hingga Waduk Jatigede Sumedang karena mendapati sejumlah korban meninggal terseret banjir ditemukan hingga puluhan kilometer. “Ada yang terseret sampai 30 kilometer, sungai itu mengalir terus ke Sumedang, sampai Jatigede,” kata dia.

Menurut Haryadi, pencarian korban banjir hari ini pun sudah melibatkan anjing pelacak karena khawatir ada yang tertimbun dalam gulungan lumpur di pinggiran sungai. Pencarian pun mulai besok akan diperluas hingga Sumedang. “Lumayan jaraknya. Nanti kita akan menyisir pakai perahu, kayak, mungkin ada yang pakai helikopter tapi menunggu komando Basarnas,” kata dia.

Luberan banjir Sungai Cimanuk di sejumlah lokasi ada yang meluap hingga belasan meter. “Di salah satu jembatan, airnya naik ke atas padahal tingginya 15 meter dari titik air normalnya,” kata dia.

Menurut Haryadi, penanganan tanggap darurat bencana banjir Garut saat ini masih berkonsentrasi pada pencarian korban hilang. Hingga saat ini, sudah 26 orang ditemukan, dan diduga masih 27 orang hilang. “Ini kan air bah, korban banyak yang terseret air,” kata dia.

Dia mengklaim, logistik barang kebutuhan pengungsi mencukupi. “Cuma pendistribusian ini mesti di cek. Kita akan coba cek lagi,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi warga yang hendak mengirim bantuan, Haryadi menyarankan sejumlah barang kebutuhan bayi, anak-anak, dan perempuan yang relatif kurang. Tanggap darurat penanganan bencana banjir Garut sudah memsuki hari ketiga dari tujuh hari yang disediakan untuk pencarian korban.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pemerintah provinsi bersama pemerintah daerah setempat sudah terjun menangani korban banjir Garut sejak hari pertama kejadian banjir yang berlangsung hanya dua jam pada 20 September 2016 malam. “Insya Allah penanganan bencana berjalan baik. Tenda tersedia, logistik tidak ada masalah, tentu yang menjadi pekerjaan rumah kita mencari yang masih hilang,” kata dia di Bandung, Jumat, 23 September 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan bersamaan dengan proses pencairan korban hilang, pemerintah daerah mulai membicarakan soal huniar warga korban banjir yang selamat. “Untuk hunian ke depan sudah dibicarakan dengan Kementerian Sosial dan kami dari provinsi. Hunian sementara akan segera di buat, hunian tetap segera di koordinasikan, mudah-mudahan segera selesai penyelesaian jangka pendek dan jangka panjangnya,” kata dia.

Menurut Aher, salah satu opsi yang dibicarakan adalah mengganti hunian warga yang rusak oleh banjir Garut dengan rumah susun. “Salah satunya kami sediakan rusun, tapi mekanismenya harus dibuat dulu. Harus didata dulu siapa yang berhak. Persoalannya kalau rusun tersebut mencukupi lain cerita, kalau tidak mencukupi ada yang tersisa yang tidak masuk rusun, harus ada mekanisme yang disepakati,” kata dia.

Aher mengatakan, penggunaan rusun yang kini digunakan warga untuk menetap sementara menjadi hunian tetap warga pun masih harus dibicarakan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. “Rusun tersebut statusnya masih milik pusat dan pada akhirnya akan dihibahkan pada Kabupaten Garut,” kata dia.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

9 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah anak bermain di kolam sisa pembongkaran di Pemandian Tjihampelas, Jalan Cihampelas, Bandung, Jumat (14/5). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.


Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

19 hari lalu

Pemudik bersiap memasukkan barang bawaannya kedalam bagasi bus di Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 27 Maret 2024. Sebagian warga memilih untuk mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan dan lonjakan penumpang serta tingginya harga tiket saat puncak arus mudik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

29 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

45 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

52 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

53 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

56 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.