TEMPO.CO, Palu - Bupati Morowali, Sulawesi Tengah, Anwar Hafid mengaku memberikan bantuan dana kepada para peserta atlet muaythai yang mengikuti PON XIX Jawa Barat. Mereka adalah atlet yang sempat terkatung-katung di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, karena tidak punya uang.
Bantuan itu berupa dana sebesar Rp35 juta. Anwar menampik pernyataan pelatih atlet muaythai mereka, Iwan Said, ke yang mengatakan kepada media bahwa mereka tidak dibantu dan ditelantarkan oleh pemerintah daerah.
“Itu tidak benar, mereka dibantu kok. Saya bantu mereka Rp30 juta, kemudian Rp5 juta. KadisPora Morowali langsung yang kasih bantuannya,” kata Anwar kepada Tempo saat dihubungi, Jumat, 23 September 2016. Anwar menjelaskan para atlet itu berangkat atas inisiatif sendiri setelah menerima undangan dari Jakarta.
Terlantarnya atlet muaythai Sulteng di Stasiun Kereta Api Manggarai, Jakarta, Kamis lalu, sempat menjadi sorotan media. Para atlet yang baru memperagakan muaythai di PON tidak punya uang untuk membeli tiket kembali ke daerah asal.
Kepada wartawan di Palu, Jumat, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djonggala mengatakan Iwan Said diduga menipu. Ia disebutkan mengatasnamakan para atlet untuk meminta uang puluhan juta kepada bupati dan sejumlah anggota DPRD Morowali.
"Saya sudah menghubungi bupati dan meminta bupati segera melaporkan kasus yang telah mencemarkan nama baik pemerintah daerah itu ke polisi," kata Longki. Untuk mencegah kasus serupa terjadi lagi, Gubernur akan mengevaluasi kinerja KONI.
Sekretaris KONI Sulteng Safei yang dihubungi wartawan melalui telepon mengatakan tim muaythai asal Morowali ini berangkat atas inisiatif sendiri dari Morowali ke Bandung. Di Bandung, mereka tidak pernah melapor atau berkoordinasi dengan KONI maupun Posko kontingen Sulteng.
"Bahkan sampai meninggalkan Bandung untuk balik ke Sulteng pun mereka tidak pernah berkoordinasi dengan KONI," ujarnya. Safei juga menyebutkan bahwa Pengurus Provinsi Muaythai Sulteng tidak pernah melaporkan ke KONI Sulteng soal keberangkatan anak-anak muaythai itu mengikuti PON XIX di Jawa Barat.
AMAR BURASE