Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Walhi: Ekologi Kawasan Hulu Sungai Brantas Kritis  

image-gnews
Sungai Brantas, Kediri, Jawa Timur. TEMPO/ Dwidjo U Maksum
Sungai Brantas, Kediri, Jawa Timur. TEMPO/ Dwidjo U Maksum
Iklan

TEMPO.CO, Malang – Anggota Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup Jawa Timur, Purnawan D. Negara, mengatakan kawasan hulu Sungai Brantas mengalami ekologi kritis. Dalam satu dekade terakhir, separuh sumber mata di daerah kaki Gunung Arjuna ini, mati. Padahal sepuluh tahun lalu, jumlah sumber mata air di hulu sebanyak 421 tersebar di Kota Batu, Mojokerto, dan Pasuruan.

"Sebagian besar di Batu, ada 111 sumber mata air," katanya, Jumat, 23 September 2016. Dari jumlah itu, separuhnya juga mati.

Purnawan menjelaskan sumber mata air itu mati karena berbagai faktor meliputi kerusakan kawasan karena alih fungsi lahan. Misalnya kawasan konservasi berubah menjadi kawasan terbangun. Dia mencontohkan, pembangunan vila dan resor yang berdekatan dengan sumber mata air Gemulo di Bulukerto, Bumiaji, Kota Batu.

Untuk mencegah kerusakan lebih parah, Pemerintah Kota Batu diharapkan melakukan penataan kawasan untuk mempertahankan kawasan lindung atau konservasi atau menambah kawasan lindung. Caranya dengan membebaskan lahan digunakan untuk kepentingan konservasi mempertahankan sumber air.

Selain itu, Pemerintah Kota Batu juga harus mendata dan menganalisis penyebab matinya sumber mata air. Selanjutnya, kata Purnawan, dilakukan usaha untuk mengembalikan sumber mata air kembali mengalir. Dengan demikian, dia berujar, masyarakat setempat menggantungkan hidupnya dengan air untuk air minum dan mengaliri areal perkebunan buah, bunga, dan sayuran di Batu.

Adapun Sungai Brantas mengalir sepanjang 320 kilometer melintasi 14 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Air Sungai Brantas menghidupi warga Jawa Timur sebagai bahan baku air minum, irigasi, memenuhi bahan baku industri, dan pembangkit listrik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengklaim telah berhasil merehabilitasi kawasan hulu Sungai Brantas. Dia menyebut, selama lima tahun terakhir, jumlah sumber mata air saat musim kemarau bertambah dari semula 29 mata air menjadi 57 mata air.

"Dulu jumlah mata air mencapai 147," kata Gubernur dalam Kongres Air Indonesia kedua di Waduk Selorejo, Jumat, 22 September 2016. Kongres diikuti 800 peserta, terdiri atas aktivis lingkungan hidup, warga sekitar bantaran sungai, mahasiswa, dan pelajar.

Soekarwo mengatakan kawasan hulu Sungai Brantas di lereng Gunung Arjuna banyak berubah menjadi lahan pertanian tanaman sayuran dan bunga yang mudah longsor. Untuk itu, dia melanjutkan, dilakukan penghijauan berapa tegakan untuk menahan laju longsor dan menyerap air. Sebagian besar vegetasi berupa pohon sengon, yang digunakan untuk bahan baku sebelas pabrik pengolahan kayu di Jawa Timur. "Dulu di hulu ditanami sayuran, sekarang banyak tegakan," katanya.

Penghijauan di kawasan hulu itu, kata dia, telah meningkatkan indeks kualitas udara, indeks kualitas air dan indeks tutupan lahan. "Survei lingkungan hidup indeksnya 64,01."

EKO WIDIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

10 hari lalu

Petugas melakukan pemantauan hilal atau rukyatulhilal di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, Selasa, 9 April 2024. Kementerian Agama menurunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal yang hasilnya akan dibahas dalam sidang isbat guna menentukan 1 Syawal 1445 H. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.


Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

28 hari lalu

Kondisi Ruas Tol Sedyatmo  KM 27  arah Bandara Seoekarno-Hatta, masih tergenang air luapan Kali Angke, Jumat  22 Maret 2024.FOTO: dokumen  Jasa Marga
Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.


Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

30 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.


Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

31 hari lalu

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.


Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.


Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Gerbang Pecinan Kya-Kya di Surabaya (Sumber: shutterstock)
Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya


Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.


500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

Gunung Marapi mengalami erupsi pada Jumat, 19 Januari 2024, pada 10.14 WIB dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 500 meter. (Antara/HO-Dokumen Pribadi)
500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.


Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

12 Januari 2024

Perayaan Natal di Taman Surya, Balai Kota Surabaya

Puluhan ribu umat Kristiani memeriahkan malam Natal di Taman Surya


BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.