Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Boy Sadikin Mundur, Bisa Ganjal PDIP Menangkan Ahok-Djarot?

Editor

Elik Susanto

image-gnews
Boy Sadikin. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Boy Sadikin. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengunduran diri Boy Sadikin dari anggota PDI Perjuangan diprediksi bakal menyulitkan langkah partai  Banteng moncong putih itu. Kesulitan PDI Perjuangan terutama terkait dengan konsolidasi kader partai di wilayah DKI Jakarta untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat

BACA: Kecewa Partai Pilih Ahok, Boy Sadikin Mundur dari PDIP

"Pengunduran diri putra mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu saya kira akan menjadi pukulan berat bagi PDIP. Bahkan ini boleh disebut sebagai musibah bagi PDIP dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta," ujar pengamat politik Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin seperti dikutip dari Antara, Kamis, 22 September 2016.

Menurut Said, motor penggerak PDI Perjuangan di DKI Jakarta adalah Boy Sadikin. "Saya sudah konfirmasi langsung kepada Pak Boy soal itu dan beliau membenarkannya. Surat pengunduran diri sudah disampaikan ke DPP PDIP sekitar pukul 11.30 siang tadi. Boy secara tegas menyatakan dirinya tidak setuju dengan sikap partainya yang mengusung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta," kata dia.

Baca: Koalisi Cikeas Susun Strategi Kalahkan Ahok-Djarot

Said menambahkan, Boy bisa dibilang tokoh kharismatik PDI Perjuangan di level provinsi.
"Dalam catatan saya Boy bahkan pernah menciptakan hattrick bagi PDIP dalam kontestasi politik. Tahun 2012 dia memenangkan pasangan Jokowi-Ahok di Pilkada DKI, lalu tahun 2014 dia borong kemenangan PDIP dalam Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden di Ibu Kota," kata dia.

Jadi, Said menegaskan, dengan pengunduran diri Boy jelas PDI Perjuangan akan mengalami kerugian besar. Bukan mustahil pengunduran diri Boy akan diikuti oleh pengurus dan kader PDI Perjuangan lainnya.  Apabila Boy Sadikin ditunjuk sebagai tim pemenangan kompetitor Ahok-Djarot, kata Said, ini yang menjadi ancaman bagi pasangan Ahok-Djarot.

Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai, ada upaya selebrasi atas  beredarnya surat pengunduran diri Boy Sadikin. Hendrawan mengatakan, sebagai teman hanya berterima kasih kepada Boy untuk kebersamaan di PDI Perjuangan. “Saya berharap dia tidak tenggelam dalam kekecewaan yang lain,” kata  Hendrawan saat dihubungi Tempo, Kamis, 22 September 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Menolak Ahok, Warga Tanah Merah Daulat Anies Baswedan

Hendrawan menambahkan bahwa ruang mobilitas vertikal di setiap partai berbeda. Termasuk antara PDI Perjuangan  dengan partai politik lainnya. Ia berpesan kepada Boy untuk urusan kompetensi, kesabaran, dan konsistensi harus tetap menjadi modal utama.

Boy Sadikin mengatakan, telah mengajukan surat pengunduran diri dari keanggotaannya di PDIP. Ia ingin mundur lantaran kecewa dengan keputusan PDIP yang mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi calon Gubernur DKI 2017 mendatang.

Surat pengunduran diri itu disampaikan Boy hari ini. Surat itu juga telah dikirim ke DPP PDIP. Ia mengaku tak sepaham dengan keputusan Megawati. Bukan lantaran isu SARA melainkan tidak menyukai pribadi dan gaya kepemimpinan Ahok.

Setelah memutuskan keluar dari PDI Perjuangan, Boy dikabarkan akan menjadi salah satu pemimpin tim pemenangan bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Kabar tersebut beredar setelah Boy bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, kemarin.

DANANG FIRMANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.