TEMPO.CO, Pacitan – Jalan Lintas Selatan (JLS) wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Jawa Timur, lumpuh selama sepekan ini. Material tanah longsor masih menutup jalur yang menghubungkan Pacitan-Trenggalek tersebut.
"Untuk membersihkan (longsoran), kami terkendala kondisi cuaca. Hujan deras beberapa kali turun dan menyebabkan longsor susulan," kata pejabat pembuat komitmen JLS dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) V di Pacitan, Agus Sutanto, saat dihubungi Tempo, Kamis, 22 September 2016.
Menurut dia, longsor susulan mengakibatkan material dari tebing di samping jalan amblas. Kemudian menutup akses transportasi dengan lebar 7 meter, panjang 100 meter, dan ketebalan 25 sentimeter. “Total material longsor kami perkirakan ada 8.000 kubik,” ujarnya.
Material longsor berupa tanah dan batu kapur itu terus dibuang ke lokasi yang berjarak 100-500 meter dari titik bencana. Proses evakuasi ini dijalankan operator kendaraan berat, yakni satu unit eksavator, satu unit wheel loader, dan lima unit dump truck.
Hingga Kamis siang, Agus melanjutkan, sebagian material longsor berhasil dibuang. Bagian tengah dan samping kiri jalan (dari arah Pacitan) sudah berhasil dibersihkan. Sesuai perkiraan, JLS ruas Pacitan-Hadiwarno itu bisa dilalui kendaraan bermotor kembali besok. “Dengan catatan tidak hujan deras lagi,” ucap Agus.
Baca juga:
Gempa Pacitan, Penyebabnya Subdiksi Lempeng Indo Australia
Tak Semua Sampah Surabaya Sampai ke TPA Benowo
Setelah evakuasi berhasil dilakukan, pihak BPJN akan membuat bronjong di bagian bawah tebing. Bangunan itu diharapkan mampu menahan material longsor yang jatuh dari tebing masuk ke badan jalan nasional.
Adapun, saat proses evakuasi tanah longsor masih berlangsung, arus lalu lintas dialihkan ke jalur lain. Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pacitan Pujono mengatakan kendaraan bermotor dari arah Pacitan ke Trenggalek maupun sebaliknya diarahkan lewat Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung. Alternatif lain melalui jalur lama, yakni wilayah Kecamatan Tulakan. “Pengalihan ini agar arus lalu lintas dan ekonomi tetap bisa berjalan,” tuturnya.
JLS ruas Pacitan-Hadiwarno, yang masuk wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, tertimbun longsor setelah hujan deras mengguyur pada Kamis pekan lalu. Dampak lain, kata Pujono, bencana alam itu mengakibatkan 23 rumah di wilayah Kecamatan Kebonagung rusak parah, sedang, dan ringan.
Nilai kerugian material yang berhasil didata BPBD hingga Kamis siang ini mencapai Rp 283 juta. Jumlah itu dimungkinkan bertambah karena petugas masih terus memperbarui data sesuai laporan dari tingkat kecamatan. “Kerusakan infrastruktur jalan dan lahan persawahan belum masuk data,” kata Pujono.
NOFIKA DIAN NUGROHO