INFO NASIONAL - Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kota Daejeon, Korea Selatan sepakat bekerja sama dalam bidang pengembangan teknologi, pendidikan, dan budaya. Nota kerja sama yang ditandatangani Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Dhiany dan Wali Kota Daejeon Kwon Sun-taik itu dilaksanakan di sela-sela acara pembukaan Global Inovation Forum (GIF) 2016 yang digagas World Technopolis Association dan Unesco, Rabu, 21 September 2016.
Acara penandatanganan MOU antara kedua kota ini juga disaksikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, dan perwakilan UNESCO Shabaz Khan.
Baca Juga:
Airin Dhiany yang ditemui di sela-sela acara tersebut menyatakan bahwa kerja sama ini dilakukan karena ada kemiripan antara Kota Daejeon dan Kota Tangerang Selatan. “Konsep Kota Daejon mirip sekali dengan kawasan Puspitek Serpong yang dirancang Pak Habibie (BJ Habibie). Ada universitasnya, ada lembaga penelitian, dan ada technopark. Ini yang mau kita teruskan dengan menjadikan keberhasilan Kota Daejon sebagai bahan pelajaran yang berharga bagi Tangsel,” tuturnya.
Airin juga berharap, melalui kerja sama ini, Kota Tangsel dengan dukungan pemerintah pusat dan lembaga-lembaga pendidikan dapat terus mengembangkan potensi inovasi-inovasi baru di kota itu. “Sebab, inovasi adalah sebuah keharusan, inovasi adalah investasi. Artinya, kita harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memadai agar dapat menghadapi tantangan di era global,” katanya.
Dia mengatakan saat ini pihaknya sedang merancang sebuah technopark baru di kawasan Serpong sebagai salah satu infrastruktur penunjang kota. “Tangsel akan membangun sebuah technopark berlantai 10 yang baru. Mengapa berlantai 10? Karena kita menyesuaikan dengan mahalnya harga tanah di sini,” ujar Airin.
Baca Juga:
Wali Kota Daejeon, yang juga President World Technopolis Association, Kwon Sun-taik dalam sambutannya menyatakan siap mendukung perkembangan teknologi dan budaya di Tangsel khususnya dan Indonesia pada umumnya. “Kami siap membantu pengembangan inovasi di bidang teknologi, pendidikan, dan kebudayaan,” tuturnya.
Sementara itu, Menristekdikti Mohamad Nasir menyatakan bahwa momen GIF adalah sarana penting untuk mengembangkan tehcnopark di Indonesia. “Target Indonesia memiliki paling tidak 100 technopark, tapi saat ini baru ada 60-an. Serpong adalah salah satunya. Dengan adanya kerja sama dan event-event bertema inovasi semacam ini, paling tidak akan dapat membangkitkan perkembangan technopark di Indonesia, termasuk di Puspitek Serpong,” katanya.
Dia berharap, kawasan Serpong, Tangerang Selatan ini akan dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh para akademikus. (*)