TEMPO.CO, Medan - Puluhan warga Desa Sihepeng, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara menyerang Desa Huta Pardomuan, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, Senin malam, 19 September 2016. Penyerangan diduga dipicu status akun Facebook milik Toni Darius Sitorus yang dianggap menghina Islam.
Warga Sihepeng yang berjumlah sekitar 60 orang berkumpul untuk mencari Toni pukul 21.00. Mereka bergerak ke Huta Pardomuan dan berusaha merusaknya. "Namun mereka dihalau oleh personil Polres Mandailing Natal yang mengetahui adanya pergerakan warga," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Rina Sari Ginting, Selasa 20 September 2016.
Sekitar pukul 22.30, kata Rina, warga Desa Aek Badak Julu, Sayur Matinggi ikut menyerang Huta Pardomuan akibat terprovokasi. "Sempat terjadi bentrokan."
Sejumlah orang dari pihak penyerang terluka. Korban luka antara lain Zul Lubis, 19 tahun, luka robek kepala sebelah kiri; Bargot Pulungan, 35 tahun, luka tembak senapan angin pada pinggul sebelah kiri; Idris Nasution, 36 tahun, luka kening sebelah kiri dan Saripada Nasution, 33 tahun, luka tembak pada lengan kiri atas. Tapi tidak ada korban jiwa maupun korban luka serius yang dibawa ke rumah sakit.
Akibat bentrokan empat rumah warga rusak karena dilempari batu. Pada Selasa subuh situasi mulai berangsur tenang. Wakil Bupati Tapanuli Selatan, Wakil Kepala Polres dan pejabat terkait mengadakan pertemuan di ruangan SD Negeri Desa Aek Badak Julu. Pertemuan menyepakati penjagaan di perbatasan Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal, tepatnya di Aek Badak Julu dan Huta Pardomuan.
Polisi, kata Rina, sedang menyelidiki dalang penyerangan yang mengaitkan Facebook milik Toni Darius Sitorus dengan hinaan terhadap agama tertentu. "Yang dirusak rumah warga Kristen," kata Rina.
Polisi telah memeriksa Toni. Kepada polisi Toni mengaku sudah lama tidak mengaktifkan akun Facebook-nya. Polisi sedang mencari kemungkinan akun itu diretas oleh orang lain.
Bupati Tapanuli Selatan Syahrul Pasaribu mengatakan kondisi Huta Pardomuan, Aek Badak Julu dan Aek Badak Jae sudah terkendali. "Pengamanan dilakukan dengan bantuan TNI AD dan Kepolisian serta Satuan Polisi Pamong Praja," kata Pasaribu kepada Tempo.
SAHAT SIMATUPANG