TEMPO.CO, Brebes - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes Eko Andalas mengatakan ada sembilan kecamatan di Brebes yang rawan bencana tanah bergerak. “Saya minta warga untuk waspada,” katanya kepada Tempo, Senin, 19 September 2016.
Eko mengatakan sembilan kecamatan itu adalah Sirampog, Salem, Bantarkawung, Bumiayu, Paguyangan, Tonjong, Larangan, Ketanggungan, dan Banjarharjo. Kerawanan itu berdasarkan pemetaan yang dilakukan Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi pada 2015 lalu.
Kepada warga yang berada di wilayah perbukitan diminta untuk waspada pada saat musim penghujan ini. Menurut dia, ada ratusan keluarga yang terancam bencana longsor dan tanah bergerak.
Tahun 2015 lalu, ada 233 keluarga di tiga kecamatan yakni Sirampog, Salem, dan Bantarkawung, yang harus direlokasi gara-gara tanah bergerak. “Kalau tahun ini ada sembilan kecamatan, pasti keluarga yang terdampak lebih dari itu,” katanya.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Brebes pada Sabtu akhir pekan lalu membuat jalan di Kecamatan Sirampog longsor sepanjang 47 meter dan lebar 37 meter. Akibatnya akses jalan yang menghubungkan Desa Kaliloka dan Benda tersebut terputus.
BPBD dan warga sekitar bergotong royong membuat jalan alternatif agar akses ke dua desa tersebut bisa tersambung lagi. Sebanyak 300 karung yang berisi tanah dipasang di sekitar lokasi. Warga juga membuat aliran baru di tebing sekitar lokasi untuk mencegah terjadinya longsor susulan.
Kepala Desa Kaliloka, Nanang Hakim, mengatakan jalur tersebut merupakan akses utama desa menuju pusat perekonomian di Brebes Selatan. Akibat longsor ini, warga harus berputar ke jalan yang lebih jauh. Jalan tersebut saat ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. “Jalan tersebut tertutup oleh kendaraan. Warga dan petugas sudah memasang rambu lalu lintas,” katanya.
Hujan deras pada Sabtu pekan lalu juga mengakibatkan 500 rumah di Brebes terendam. Tak hanya itu, banjir dengan ketinggian 30-50 sentimeter juga melanda fasilitas pendidikan seperti sekolah dasar.
Ratusan siswa terpaksa pulang lebih awal dan tidak bisa melakukan kegiatan belajar. Ada 1.700 jiwa yang terdampak banjir. Rumah sakit juga ikut kebanjiran, tapi langsung disedot dengan pompa air.
Bupati Brebes, Idza Priyanti mengatakan banjir yang melanda Brebes di pusat kota Brebes terjadi karena drainase yang buruk. Karena itu, pemerintah saat ini telah menyiapkan anggaran sebanyak Rp 10 miliar dari APDB 2016 untuk menanggulangi banjir.
MUHAMMAD IRSYAM FAIZ