TEMPO.CO, Bandung - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi menggandeng pentolan grup band Dewa, Ahmad Dhani untuk mendampingi politikus PKS Muhammad Sa’duddin sebagai calon bupati Bekasi, Ahad lalu. Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya, mengatakan pihaknya memilih politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu karena beberapa alasan.
Menurut Hadi, salah satu alasan memilih Ahmad Dhani karena figur pentolan grup Dewa itu dinilai punya prinsip ketika menolak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. “Ini resikonya besar, karena di boikot di mana-mana, ini kami dengar. Orang yang berani berkorban untuk sebuah prinsip, berarti dia punya value di dalam dirinya,” kata dia.
Alasan lainnya, kata dia, Ahmad Dhani punya kapital yang bisa meminimalisasi kecenderungan korupsi. “Kita bisa bertanggungjawab sebagaimana kita dengan Deddy Mizwar sekarang, nggak usah jadi wagub (wakil gubernur) juga sudah berkecukupan, ini pengabdian, dua jiwa ini kita lihat kesamaannya ini,” kata dia.
Hadi mengakui, faktor popularitas Ahmad Dhani juga jadi pertimbangan. Sa’dudin misalnya yang terlalu “ngustadz” dinilai sulit masuk ke pemilih muda, Ahmad Dhani justru bisa. “Ahmad Dhani ini maestro di dunia entertainment, juga ada Ibu Mulan Jameela, ada Al dan El (anak-anak Dhani). Ini tim kampanye luar biasa, mungkin teman-teman lupa ngitungnya,” kata dia.
Pada Ahad, 18 September 2016, PKS mendeklarasikan pasangan Muhammad Sa’duddin dan Ahmad Dhani, dalam pemilihan kepala daerah pada 15 Februari 2017 mendatang. Hadi mengatakan, tagline keduanya sudah disiapkan, yakni SAH, akronim dari Sa’dudin-Ahmad Dhani. Sa’duddin pernah menjadi bupati Bekasi periode 2007-2012.
“Pendaftarannya sudah kita jadwalkan, sekitar hari kedua, Rabu atau Kamis, minggu ini, maksimal hari Jumat,” kata Hadi di Bandung, Senin, 19 September 2016.
Baca: Mulan Jameela Hadiri Deklarasi Pilkada Ahmad Dhani
Pasangan itu diusung oleh PKS, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, dan Partai Hanura. “Kita berdua dengan Partai Demokrat saja sudah cukup kursinya, tapi dengan seperti ini menjadi kursi terbanyak dalam pasangan calon yang ada,” kata dia.
Hadi mengklaim, partainya yang berinisiatif melamar Dhani menjadi calon wakil bupati. “Kalau Pak Sa’dudin ini nggak bisa mengendalikan Ahmad Dhani tentu akan kita tolak. Tapi ternyata saya interaksi dengan keduanya, dan melihat bagaimana beliau berkomunikasi. Nah ini jodoh, ini bisa. Walau ada penilaian negatif itu pasti, itu pengalaman, kita sudah ba’al (kebal),” kata dia.
Hadi mengakui, akan ada sejumlah penolakan dari sejumlah kelompok dengan pencalonan Ahmad Dhani oleh partainya. “Kalau teman-teman nggak suka Ahmad Dhani, kaum Islamis, ketahuilah Pak Sa’dudin itu baik banget, pilih saja Pak Sa’dudin, kami juga nggak bisa ngelarang orang nggak suka. Nanti Pak Sa’dudin kita tugaskan untuk memperbaiki Pak Ahmad Dhani,” kata Hadi.
Simak: Ahmad Dhani Dapat Restu Prabowo Subianto di Pilkada Bekasi
Ahmad Dhani mengaku telah mendapatkan restu dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk mendampingi Sa’duddin. “Saya tidak akan mengecewakan Prabowo," kata dia. Juru bicara Ahmad Dhani, Ramdan Alamsyah, mengatakan, restu itu bersamaan dengan keluarnya surat rekomendasi dari DPP Partai Gerindra pada 15 September 2016. “Surat ditandatangani oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sekjen Partai Ahmad Muzani,” ujarnya.
AHMAD FIKRI | ADI WARDONO
Baca juga:
Kata Boneng Tak Perlu Ada Warkop DKI Reborn, Mengapa?
Magang jadi Pengacara, Ini Kata Julia Perez Soal Raffi-Ayu
Soal Transferan Ayu untuk Amy Qanita, Ini Kata Julia Perez