TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga ketiga sandera Abu Sayyaf asal Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menyiapkan penyambutan kedatangan mereka di tanah kelahiran, setelah lama disandera kelompok tersebut. "Istri dan anaknya sudah kami tempatkan di hotel di Kota Larantuka untuk menyambut kedatangan mereka," kata juru bicara keluarga, Kanis Soge, saat dihubungi, Senin, 19 September 2016.
Kanis mengatakan keluarga sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah melakukan negosiasi dan membebaskan ketiga saudara mereka yang sempat disandera tersebut. "Kami bersyukur dan keluarga sangat bahagia," ujarnya.
Namun Kanis mengaku belum mengetahui kapan ketiganya akan dipulangkan pemerintah ke Flores Timur. Karena itu, dia meminta kejelasan waktu kepulangan ketiga saudara mereka tersebut. "Mewakili keluarga, kami tanya kapan kepulangan mereka," tuturnya.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan tiga warga negara Indonesia yang sempat diculik di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia, itu telah dibebaskan. Ketiganya merupakan WNI asal Nusa Tenggara Timur yang diculik dan disandera kelompok Abu Sayyaf pada 9 Juli 2016.
Dalam keterangan pers di website resmi Kementerian, kemhan.go.id, tiga WNI yang sudah bebas merupakan awak kapal pukat penangkap ikan LLD 113/5/F berbendera Malaysia. Mereka adalah Emmanuel, Lorens Koten, dan Theodorus Kopong.
Ryamizard, yang baru kembali ke Indonesia setelah bernegosiasi di Filipina, mengatakan, selain ketiga WNI itu, masih ada satu WNI yang sedang dirundingkan pembebasannya.
Kondisi ketiga WNI sehat dan segera dipulangkan ke Indonesia secepatnya. “Tadi sudah diperiksa kesehatannya. Pemulangan bergantung pada Kementerian Luar Negeri, tapi saya minta secepatnya," tuturnya.
YOHANES SEO