TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur Sudarmawan mengatakan mewaspadai terjadinya kekeringan dan kebakaran hutan di musim kemarau.
Kebakaran hutan biasanya terjadi di daerah yang memiliki kawasan hutan seperti Situbondo, Ngawi, dan Madiun. "Jika terjadi kebakaran hutan kami harus memadamkan dengan cepat," ujar Sudarmawan, Sabtu, 17 September 2016.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan yang anggotanya adalah personel gabungan. Antara lain dari Perhutani, Polisi Hutan, Kepolisian, TNI, Dinas Kehutanan serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). "Brigade ini bertugas tangani kebakaran hutan bersama-sama," katanya. Dia menambahkan, brigade ini bekerja dengan melibatkan warga setempat dalam melakukan proses pemadaman kebakaran hutan.
Sedangkan untuk menghadapi kekeringan, BPBD telah memetakan daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan. Misalnya, kata Sudarmawan, Pasuruan, Lumajang, Situbondo, Bangkalan, dan Sumenep. "Kami akan pasok air bersih jika memang ada daerah yang dilanda kekeringan," ujarnya.
Adapun pada 2015, BPBD mengucurkan Rp 4 miliar untuk menyuplai air di sejumlah daerah yang dilanda kekeringan, sekaligus bantuan pengadaan sarana prasana. Sampai Oktober 2015, sebanyak 26 daerah dilanda kekeringan. Bahkan, 512 desa di 24 daerah termasuk dalam kategori kritis sehingga perlu pasokan mengantisipasi kekurangan air bersih.
EDWIN FAJERIAL