Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjelang Pendaftaran, Ahok-Djarot Jadi Skenario Utama PDIP  

image-gnews
Wartawan meliput Deklarasi Relawan Ahok-Djarot di Jakarta, 25 Agustus 2016. Gerakan relawan ini mendukung pasangan Ahok-Djarot untuk kembali memimpin DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.
Wartawan meliput Deklarasi Relawan Ahok-Djarot di Jakarta, 25 Agustus 2016. Gerakan relawan ini mendukung pasangan Ahok-Djarot untuk kembali memimpin DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eriko Sotarduga mengatakan partainya punya alasan sehingga belum memutuskan bakal calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung dalam pemilihan kepala daerah 2017.

"Karena kami dari awal mempunyai tiga skenario," kata Eriko dalam diskusi Polemik Radio Sindotrijaya Network dengan tema sinema politik pilkada DKI di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu, 17 September 2016.

Eriko menjelaskan skenario pertama, PDIP bakal memilih calon dari hasil fit and proper test yang menghasilkan enam nama, termasuk kader PDIP. Kedua, PDIP bisa mengusung sendiri calon gubernur dan wakilnya yang kedua-duanya kader PDIP.

Eriko mengatakan PDIP memungkinkan untuk mencalonkan gubernur sendiri karena partai ini memiliki 28 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI. Jumlah itu melebihi ketentuan minimal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum, yaitu 20 persen dari total kursi DPRD.

"Skenario ketiga, kami mendukung inkumben," ujar Eriko. Dia mengatakan skenario ketiga ini semakin kuat setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok datang ke kantor PDIP pada 17 Agustus lalu. "Terjadi perubahan karena beliau menyampaikan ingin diusung dan dicalonkan oleh PDIP. Diterima lengkap oleh ketua partai dan dewan pimpinan," ucapnya.

Skenario ini, kata dia, meneruskan calon yang diusung partai pada pilkada DKI 2012. PDIP waktu itu mengusung pasangan Joko Widodo-Ahok.

Menurut Eriko, setiap tahun PDIP mengevaluasi kepala daerah atau wakil yang mereka usung waktu pemilu. "Jika hasil evaluasinya baik, maka beliau tidak perlu menjalani fit and proper test," katanya. Eriko mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mensyaratkan inkumben tetap harus melalui mekanisme partai.

Saat ini, lanjut Eriko, skenario ketiga itu menjadi skenario utama. Skenario pertama bergeser menjadi kedua, dan kedua menjadi ketiga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eriko mengatakan hasil evaluasi yang dilakukan PDIP terhadap Ahok termasuk baik. "Dari hasil survei internal dan eksternal, memuaskan, meski tidak seratus persen," ucap Eriko.

Dia mengatakan PDIP selalu menganggap pembangunan daerah tidak cukup hanya lima tahun dipimpin kepala daerah. "Memang seharusnya sepuluh tahun (menjabat) bilamana ingin bekerja dengan baik," katanya.

Eriko mengatakan proses pembangunan di Jakarta sedang berjalan. "Jika diinginkan masyarakat DKI, kenapa tidak berlanjut?" ucap dia lagi. Namun, Eriko mengatakan dinamisasi politik sangat kencang, tidak ada yang tidak mungkin.

Dia menyebut beberapa catatan menarik dari hasil survei Populi Center atau Kedai Kopi, Ahok tetap calon yang nomor satu. Kedua adalah Tri Rismaharini. "Yang membanggakan, ini (Ahok dan Risma) adalah calon-calon utama."

Survei Populi Center, kata dia, menyebutkan 28,4 persen suara mendukung PDIP. Data ini menjadi indikator bagi PDIP dalam mengusung calon. "Kami tidak boleh salah memilih karena yang dihukum adalah partai," ujarnya.

REZKI ALVIONITASARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Calon Presiden Anies Baswedan dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit 2023 di Senayan Park Jakarta, Jumat, 24 November 2023. TEMPO/Adinda Jasmine
Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.


Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Bakal Calon Presiden Anies Baswedan usai mengisi acara Idea Fest 2023 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Sabtu, 30 September 2023. TEMPO/Bagus Pribadi
Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal


Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Anies Baswedan menghadiri acara Rapat Kerja Nasional Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa, 14 Februari 2023. TEMPO/Ima Dini Shafira
Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.


Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Mantan wagub DKI Sandiaga Uno mengucapkan selamat ulang tahun untuk Gubernur DKI Anies Baswedan di akun twitternya. Twitter.com
Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.


Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Tampilan yang disebut sebagai Surat utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno. Istimewa
Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.


Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno saat tiba di Sekber Gerindra-PKB di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 23 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.


Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon di DPR/MPR RI, Jakarta Selatan, Kamis, 22 September 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.


Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menerima gelar tokoh persatuan dan pembangunan dari PPP di DPW PPP, Duren Sawit, Jakarta Timur, Ahad, 30 Januari 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.


MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik usai memimpin rapimgab membahas pemilihan wagub DKI di lantai 10 Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020. TEMPO/Lani Diana
MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.


Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Layar televisi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur menunujukkan Rizieq Shihab sedang membacakan nota pembelaan atas perkara kerumunan, Kamis, 20 Mei 2021. TEMPO/M Yusuf Manurung
Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.