TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meninjau langsung pelaksanaan latihan perang Armada Jaya 2016, yang berlangsung di Situbondo, Jawa Timur, Kamis, 15 September 2016. Ia ditemani Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi.
"Ini adalah latihan puncak Angkatan Laut yang dilakukan setiap dua tahun untuk menguji senjata-senjata strategis yang kita punya," ujar Presiden.
Baca Juga:
Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, latihan yang dipantau Presiden itu berlangsung dari pesisir Pantai Banongan di timur Situbondo. Latihan diawali pesawat jet yang terbang lalu-lalang atau disebut fly pass, yang kemudian dilanjutkan dengan penembakan artileri ke pesisir pantai beberapa kali.
Setelah artileri ditembakkan, kurang-lebih 20 amfibi muncul dari tengah laut menuju pesisir pantai. Di belakang mereka, berjajar puluhan kapal perang, dari jenis pengangkut, penembak rudal, hingga penghancur ranjau. Rangkaian aksi ini merupakan simulasi serangan Angkatan Laut ke darat ibarat Battle of Normandy dalam Perang Dunia II.
Presiden tidak memantau latihan itu dari dekat di pantai. Sebaliknya, ia melihat dari puncak menara pemantau yang berada di Pusat Latihan Tempur 5 Marinir, berjarak sekitar 100 meter dari pesisir pantai.
Presiden hanya memantau kurang-lebih hanya sejam. Setelah itu, Jokowi, yang hadir mengenakan jaket bomber hijau, kemeja putih, dan celana bahan hitam, langsung turun dari menara pemantau dan lanjut mengelilingi lokasi latihan dengan menaiki tank amfibi Landing Vehicle Track 7.
Rencananya, latihan Armada Jaya tersebut berakhir pekan ini. Adapun latihan ini akan melibatkan kurang-lebih 7.000 ribu personel dan beragam alutsista, seperti berbagai jenis rudal howitzer, 39 kapal perang dari kapal cepat rudal hingga kapal perusak ranjau, dan 8 pesawat udara. Adapun jenis latihan atau simulasi peperangan yang akan dilakukan antara lain penerjunan pasukan amfibi ke pesisir pantai, olah yudha (war gaming), dan tactical floor game.
ISTMAN MP
Baca:
Pemerintah Butuh Lulusan Universitas Negeri Terbaik
Mario Teguh Stop Kasih Nasihat, Ini Unggahan Pamitnya