TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat belum mau mengungkapkan sikap partainya, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, dalam menghadapi pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Menurut Djarot, saat ini PDIP masih terus memantau dinamika politik yang terus bergulir.
"Tentunya dinamika sudah kami amati. Keputusan partai masih digodok terus," kata Djarot, kemarin, saat tengah memantau penyembelihan hewan kurban Idul Adha di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jakarta, Senin, 12 September 2016.
Baca: Saefullah Dampingi Yusril Ihza di Pilkada DKI, Ini Modalnya
Penggodokan tersebut, kata Djarot, terus dilakukan lantaran PDI Perjuangan memiliki posisi sebagai satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan calonnya tanpa adanya gabungan dari partai lain. "Kami memastikan bahwa PDIP akan mengusung calon sendiri," kata Djarot, yang menjabat Ketua DPP Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDIP, ini.
PDIP mempunyai kursi mayoritas di DPRD DKI. Dari 106 kursi DPRD DKI Jakarta, PDIP menguasai 28 kursi. Itu berarti partai ini bisa mengusung pasangan calon sendiri dalam pilkada DKI 2017. Namun, hingga kini, partai itu belum mengungkapkan siapa calon yang akan mereka usung.
Djarot mengatakan PDIP masih membuka peluang jika ada partai lain yang turut mendukung calon yang akan diusung PDIP. Hanya saja, Djarot mengatakan PDIP akan selalu memberikan keputusan terbaik untuk keberlangsungan pembangunan Kota Jakarta.
Menurut dia, dalam menentukan pasangan calon, tidak bisa hanya menentukan orang per orang, tapi penyatuan dua orang secara individu menjadi satu visi. Sehingga PDI Perjuangan masih menimbang pasangan calon yang diusung tetap sejalan.
Baca: Popularitas, Alasan PDIP 'Ngebet' ke Ridwan Kamil
"Pengalaman di banyak daerah, ada yang maju pilkada, tapi baru enam bulan sudah pisah jalan, berkelahi. Jadi ini harus serasi. Artinya apa? Selain melengkapi satu sama lain, betul-betul seirama, karena tidak bisa bekerja sendiri," kata Djarot.
Sampai saat ini, dia belum mau menyebutkan nama calon yang disebut serasi dan seirama sebagaimana yang ia maksud. Kepada wartawan, Djarot hanya meminta untuk bersabar hingga waktu pendaftaran pasangan calon dibuka, yaitu 21-23 September 2016. "Tentang siapa nama-namanya, tunggu saja, sabar."
LARISSA HUDA