TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo menunjukkan kenaikan. Peningkatan itu terjadi di hampir semua indikator. Namun masih ada tantangan di bidang hukum dan ekonomi karena korupsi dan kesenjangan ekonomi.
Menurut hasil survei CSIS, terjadi peningkatan kepuasan terhadap Presiden Jokowi dari 50,6 persen pada Oktober 2015 menjadi 66,6 pada Agustus 2016. Secara umum peningkatan kepuasan publik terjadi di bidang ekonomi, hukum, politik, dan maritim. “Yang paling puas di maritim,” kata dia di kantornya, Selasa, 13 September 2016.
Arya mengatakan bahwa peningkatan di sektor maritim terjadi dari 58,4 persen menjadi 63,9 persen. Untuk sektor hukum dari 51,1 persen menjadi 62,1 persen. Pada bidang ekonomi terjadi peningkatan 30 persen menjadi 46,8 persen. Di bidang politik, kepuasan publik meningkat dari 40 persen ke 53 persen.
Arya menuturkan kepuasan pada pemerintahan Jokowi terjadi pada masyarakat pedesaan. Kepuasan juga dirasakan pada masyarakat dengan pendapatan rendah dan berada di luar Jawa. Selain itu kepuasan dirasakan oleh penduduk dengan jenis kelamin laki-laki.
CSIS menggelar survei pada 8-15 Agustus 2016. Survei itu digulirkan di 34 provinsi secara proporsional dengan teknik pengambilan sampel random. Arya mengatakan tingkat margin error pada survei kali ini adalah 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara responden adalah penduduk yang telah berusia 17 tahun ke atas.
DANANG FIRMANTO