TEMPO.CO, Yogyakarta - Sapi kurban dari Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X dan sapi kurban dari anggota Fraksi Golkar DPR RI dari daerah pemilihan Yogyakarta, Siti Hediyati Haryadi, diperkirakan memiliki daging dengan bobot yang sama.
“Masing-masing 200 kilogram,” ujar Ketua Takmir Masjid Besar Kauman, Yogyakarta, Azman Latief, di sela pemotongan hewan kurban, Senin, 12 September 2016.
Sapi kurban dari kedua tokoh itu paling besar bobotnya, dibandingkan dengan sapi kurban lain yang berbobot 100-150 kilogram. Sapi milik Sultan berjenis sapi putih peranakan oongole. Sedangkan sapi milik anak Presiden RI kedua, Soeharto, yang lebih dikenal dengan panggilan Titiek Soeharto, itu tak berbeda dengan yang dia berikan pada hari raya Idul Adha tahun lalu, yakni jenis sapi Australia dengan warna cokelat-putih khas.
"Bu Titiek sudah ketiga kalinya menyumbang sapi," ujar Azman.
Azman menuturkan, Masjid Besar Kauman menerima sumbangan 12 ekor sapi dan 21 ekor kambing kurban. Daging hewan itu akan dibagikan kepada 136 takmir masjid di wilayah Yogya dan Jawa Tengah. Tapi dia tak menyebutkan ke masjid apa sapi kurban milik Sultan dibagikan, begitu juga sapi kurban milik Titiek Soeharto.
Pemotongan seluruh hewan kurban di Masjid Besar Kauman itu berlangsung lancar tanpa insiden seperti sapi mengamuk saat akan disembelih. Panitia melakukan pemotongan sesuai dengan nomor urut sapi dan kambing.
PRIBADI WICAKSONO
Baca juga:
Karena Gatot, Reza Artamevia Berubah Total? Ini yang Terjadi
Begini Cara Deddy Corbuzier Sindir Mario Teguh