TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian melantik Komisaris Jenderal Syafruddin sebagai Wakil Kepala Polri, Sabtu, 10 September 2016.
Tito menjelaskan, Syafruddin dipilih karena Wakapolri sebelumnya, Jenderal Budi Gunawan, dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara. "Pelantikan ini saya laksanakan secepatnya setelah saya konsultasi kepada Presiden, Menteri Sekretaris Negara, dan lain-lain," ucapnya kepada wartawan di Rupatama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan.
Tito mengaku tak ingin posisi Wakil Kapolri kosong terlalu lama. Sebab, kata dia, ada operasi pengamanan arus mudik dan arus balik serta pengamanan Hari Raya Idul Adha. "Sehingga dengan harapan dilantik hari ini, Pak Syafruddin bisa bergerak membantu saya," ujar Tito.
Dia mengatakan semua perwira tinggi bintang tiga memiliki kapasitas yang baik. Pertimbangan dia memilih Syafruddin karena pria asal Makassar itu memiliki banyak pengalaman. Syafruddin pernah menjabat kepala kepolisian daerah, wakil kepala polda, serta pernah menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. "Dan beliau juga memiliki interpersonal skill yang cukup baik. Hubungan internal di lingkungan Polri diterima, hubungan di luar Polri juga sangat bagus," tutur Tito.
Tito mengatakan dia dan Syafruddin dulu satu kelas saat menjalani pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional, yakni pada 2011. Tito pun merasa memiliki hubungan yang baik dengan Syafruddin. "Kapolri dan Wakapolri itu harus kompak. Saya merasa dengan beliau, chemistry kami bisa nyambung," ujar Tito.
REZKI ALVIONITASARI