TEMPO.CO, Madiun – Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) VII Madiun Supriyanto mengatakan lonjakan penumpang di Stasiun Madiun, Jawa Timur, paling tinggi terjadi pada Senin pekan depan, 12 September 2016. Saat itu berlangsung arus balik libur Idul Adha ke Jakarta maupun Surabaya. “Tiket kereta sudah terjual 100 persen,” katanya, Jumat, 9 September 2016.
Tiket yang telah terjual itu di antaranya untuk kereta eksekutif Bangunkarta (rute Surabaya-Jakarta), Bima (Jakarta-Malang), dan Gajayana (Malang-Jakarta). Setiap kereta itu memiliki kapasitas 400 tempat duduk dan total penumpang kereta eksekutif sebanyak 1.200 orang. “Pembeliannya mayoritas melalui online,” ujar Supriyanto.
Sedangkan tiket kelas ekonomi yang juga ludes terjual adalah kereta Brantas (rute Jakarta-Kediri), Majapahit (Malang-Jakarta), Matarmaja (Malang-Jakarta), Krakatau (Jakarta-Yogyakarta), dan Gayabaru (Jakarta-Surabaya). Kapasitas maksimal dari lima rangkaian kereta itu sebanyak 4.192 tempat duduk.
Dengan demikian, menurut Supriyanto, jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Madiun pada arus balik libur Idul Adha mencapai 5.393 orang. Jumlah tersebut belum termasuk penumpang yang menggunakan kereta tambahan yang dioperasionalkan selama lima hari.
Selama tiga hari, kata dia, kereta dengan kapasitas 720 tempat duduk itu diberangkatkan dari Stasiun Gubeng, Surabaya, menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Adapun jadwalnya pada Rabu dan Jumat pekan ini serta Senin pekan depan. Sedangkan keberangkatan dari Jakarta berlangsung pada Kamis dan Sabtu pekan ini.
Menurut Supriyanto, kereta tambahan kelas ekonomi itu dijalankan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang karena libur Idul Adha berbarengan dengan akhir pekan. Keberangkatan kereta itu dari Stasiun Gubeng Surabaya pada pukul 14.45 dan kedatangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, pukul 05.12.
Adapun keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dijadwalkan pada pukul 17.00 dan kedatangan di Stasiun Gubeng, Surabaya, pukul 07.06. “Untuk kereta tambahan yang melintasi Daop VII Madiun, ada satu rangkaian,” ia menuturkan.
NOFIKA DIAN NUGROHO