TEMPO.CO, Jakarta - Pelantikan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan berlangsung bersamaan dengan perjalanan Wakil Presiden Jusuf Kalla dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma ke Jawa Timur.
Kalla absen dalam pelantikan yang digelar Presiden Joko Widodo sekitar pukul 17.30 WIB di Istana Merdeka, kemarin.
Jusuf Kalla memang tampak tak mengetahui tentang keputusan Jokowi segera mengesahkan Budi Gunawan sebagai pimpinan baru lembaga telik sandi tersebut. Salah satu indikasinya, pesan berantai dan undangan pelantikan Kepala BIN dari Sekretariat Negara menyebar sekitar 30 menit setelah Jusuf Kalla mengatakan kepada wartawan bahwa pelantikan Budi Gunawan paling cepat seusai Idul Adha atau awal pekan depan.
"Budi Gunawan sekarang masih proses penerbitan Keputusan Presiden Kepala BIN, dan pelantikannya tentu setelah itu. Saya kira akan singkatlah minggu depan kira-kira," kata Kalla di kantornya, Jumat, 9 September 2016.
Baca: Disetujui Pimpin BIN, BG Berterima Kasih kepada Sutiyoso
Jusuf Kalla belum bisa dikonfirmasi langsung tentang kesan ketidaktahuannya terhadap agenda mendadak tersebut. Dalam agenda presiden, Jokowi memang tercatat memiliki acara padat dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte sejak Siang hingga Malam. Toh, Jokowi memanfaatkan celah waktu dalam pertemuan dengan Duterte untuk melantik Budi Gunawan, yaitu antara pertemuan bilateral pukul 16.00 WIB dan jamuan kenegaraan pukul 18.30 WIB.
Juru bicara Wakil Presiden, Husain Abdullah, menampik kesan tersebut dengan dalih Kalla memang harus segera berangkat ke Jawa Timur untuk menghadiri Hari Olahraga Nasional, di Gelora Delta Sidoarjo. Ia mengklaim, Wakil Presiden tak harus hadir dalam pelantikan pejabat setingkat Kepala BIN jika ada kunjungan kerja yang telah terjadwalkan lebih dulu. “Kasihan rakyat kalau harus menunggu lama di stadion,” katanya.
Toh, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat membenarkan informasi pelantikan Budi Gunawan memang mendadak. Seluruh pimpinan Parlemen Senayan, menurut Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah, baru menerima informasi melalui Sekretariat Jenderal, pada siang hari. “Baru dapat info. Foto SMS (pesan singkat) dari Setjen,” kata Fahri.
AMIRULLAH l AHMAD FAIZ