TEMPO.CO, Kupang - Seorang anak berusia 2 tahun bernama Dua Ana ditemukan telantar dalam bus angkutan perdesaan bersama seorang nenek dengan kondisi memprihatinkan. Balita itu ditemukan oleh kader perlindungan anak di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 9 September 2016.
Saat ditemukan kondisi balita itu kurus, pucat, kaki kanan patah, dan tampak luka di bawah perut yang diduga tersiram air panas. Berat badan Dua Ana hanya sekitar enam kilogram. Setelah ditelusuri, ternyata nenek miskin itulah yang merawat Dua Ana karena ditinggal pergi oleh orang tuanya.
Balita tersebut lalu dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum kemudian dititipkan ke Dinas Sosial Sumba Timur.
Kader perlindungan anak, Ruth Rade, iba saat melihat Dua Ana kebingungan di atas bus antarperdesaan. "Saya kasihan, lalu berinisiatif membawa anak itu ke rumah sakit dan dinas sosial agar bisa dirawat," katanya.
Menurut dia, nenek yang bersama Dua Ana mengaku hanya dititipi oleh orang yang mengaku orang tua Dua Ana. Setelah menitipkan Dua Ana, orang tersebut pergi dan tidak kembali lagi. "Nenek itu mengaku hanya dititipi oleh orang tua balita," tutur Ruth.
Kepala Dinas Sosial Sumba Timur Pura Tanya membenarkan kabar bahwa balita itu telah diserahkan ke kantornya oleh kader perlindungan anak. "Sekarang kami yang tangani anak ini," katanya.
Rencananya lembaga perlindungan anak akan mengadukan kasus penelantaran itu ke polisi dan meminta aparat berwenang menghukum orang tua Dua Ana.
YOHANES SEO