TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum dari Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, mengatakan senang atas pencalonan Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara. Karena itu, ia mau ikut berfoto sembari memegang kertas bertulisan “Komisi III dukung 'BG' Kepala 'BIN”. "Paling tidak, akses untuk mendapatkan keterangan intelijen lebih mudah bagi kami, terutama yang terkait dengan kejahatan serius dan ancaman keamanan," kata Arsul melalui pesan WhatsApp, Kamis, 8 September 2016.
Arsul mengaku senang Budi Gunawan dicalonkan sebagai Kepala BIN lantaran Kepolisian RI merupakan mitra kerja Komisi III. Para politikus itu sudah terbiasa bermitra dengan jenderal bintang tiga selama berkarier di kepolisian. Dengan mitra kerja yang sudah biasa, dia berharap informasi dan data intelijen masalah keamanan juga didapat.
"Kalau Kepala BIN orang yang pernah bermitra dengan Komisi III, harapannya, informasi intelijen atas masalah keamanan juga bisa diperoleh lebih mudah oleh Komisi III," kata dia.
Sebuah foto berisi dukungan terhadap Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara beredar di jejaring pesan WhatsApp. Beberapa politikus yang ada dalam foto tersebut antara lain anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Arsul Sani, Masinton Pasaribu, dan Desmond Junaidi Mahesa.
Foto tersebut diambil atas inisiatif anggota sebelum rapat kerja bersama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Foto tersebut, kata dia, adalah bentuk dukungan moral saat Budi Gunawan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR, Rabu lalu. Presiden Joko Widodo resmi menunjuknya sebagai Kepala BIN menggantikan Sutiyoso. DPR berencana menggelar rapat paripurna mengenai pencalonan Budi Gunawan hari ini.
Anggota Komisi Hukum dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, mengakui mengetahui beredarnya foto politikus DPR memegang kertas bertulisan “Komisi III dukung 'BG' Kepala BIN”. Ia mendukung BG karena sejumlah koleganya menginginkan akses informasi intelijen mengenai keamanan negara, sehingga Masinton berharap Komisi Hukum DPR bisa juga bermitra kerja dengan Badan Intelijen Negara. "Kami mendukung langkah Pak BG mereformasi intelijen kita," kata Masinton melalui pesan WhatsApp, Kamis, 8 September 2016.
ARKHELAUS W.