TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan salah satu dari tujuh anak korban prostitusi online yang diamankan di hotel di Cipayung, Bogor, tertular Penyakit Menular Seksual (PMS). Anak tersebut kini sudah diobati.
"Dari tes kesehatan diketahui satu dari tujuh anak itu memang harus mendapatkan obat dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Khofifah, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 7 September 2016.
Hasil tes kesehatan itu didapat setelah para korban diperiksa dua kali di rumah sakit tersebut. Namun Khofifah enggan menyebut jenis PMS yang diidap korban tersebut.
Khofifah mendapat informasi itu saat mengunjungi para korban di Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI, usai kasus prostitusi online anak itu terungkap. "Saya juga tanya apakah obat itu perlu dioles atau obat itu harus ditelan. Rupanya itu obat yang harus ditelan," tuturnya. Dia menambahkan untuk korban yang lain, dilakukan proses rehabilitasi.
Baca: Heboh Prostitusi Anak, Siapa Saja Pelanggannya?
Ia menegaskan para korban yang merupakan anak-anak tersebut tidak ditahan, tetapi menjalani proses pemulihan. Hal itu, kata dia, dilakukan agar kondisinya sudah siap untuk reintegrasi sosial ketika kembali bersama keluarganya.
Menurut Khofifah, para korban itu pasti mempunyai perasaan malu pada keluarganya setelah kasus prostitusi online itu terbongkar. Sebab, mereka tak ingin kondisinya itu diketahui keluarganya.
Baca: Prostitusi Anak Online, Polisi: Ada Pelanggan dari Malaysia
Hal ini, kata dia, terlihat dari penilaian selama menjalani terapi psikologi. Berdasarkan skor dari penilaian yang dilakukan, hasilnya menunjukkan kondisi psikologi mereka yang tergolong sedang, dalam, dan berat. "Jadi kalau skor 40 itu katanya berat, kalau skor 30 itu dalam, kalau skor 20 katanya sedang," kata Khofifah.
Dari hasil penilaian tersebut, menurut Khofifah, ada salah satu anak yang membutuhkan surat izin dari sekolahnya untuk pindah sementara. "Jadi anak ini harus tetap sekolah, belajar-mengajar itu di tempat yang baru akan menjadi bagian dari psyko-sosial terapi," kata dia.
AMIRULLAH
Baca Juga: Temui Risma, Warga Yogya Jalan Pakai Egrang ke Surabaya