TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Intelijen Dewan Perwakilan Rakyat menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Acara ini disepakati berlangsung secara terbuka dan tertutup.
Ketua Komisi Intelijen dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Abdul Kharis Almasyhari, mengatakan, sesuai dengan kesepakatan rapat Komisi I beberapa waktu lalu, disepakati sidang berlangsung tertutup. Namun ia mempersilakan Budi meminta penyampaian visi digelar secara terbuka.
Baca: Budi Gunawan Jalani Uji Kelayakan Calon Kepala BIN di DPR
"Kami mohon diperkenankan penyampaian visi dapat berlangsung terbuka," kata Budi di ruang sidang Komisi Intelijen, Gedung Nusantara II, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 September 2016. Untuk sesi penyampaian misi dan pendalaman materi, Budi meminta uji kelayakan berlangsung tertutup.
Baca: Anggota Kompolnas: Presiden Berwenang Pilih Kepala BIN
Uji kelayakan dan kepatutan kali ini dihadiri 32 dari 54 anggota Komisi Intelijen. Sedangkan lima pemimpin Komisi hadir semua.
Budi Gunawan dicalonkan Presiden Joko Widodo sebagai Kepala BIN. Presiden telah mengirimkan surat kepada pimpinan DPR pada Jumat, 2 September lalu.
AHMAD FAIZ
Baca Juga:
Misteri di Balik Curhat Risma kepada Mega
12 Tahun Pembunuhan Munir, Ini Beberapa Keanehannya