Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Misteri di Balik Curhat Risma kepada Mega

image-gnews
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau Taman Gantung usai diresmikan di gedung Siola Jalan Tunjungan Surabaya, 26 Juli 2016. TEMPO/ MOHAMMAD SYARRAFAH
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau Taman Gantung usai diresmikan di gedung Siola Jalan Tunjungan Surabaya, 26 Juli 2016. TEMPO/ MOHAMMAD SYARRAFAH
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba-tiba curhat dirinya tak ingin dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri di tengah memberikan materi di sekolah kader calon kepala daerah.

"Mohon izin, bu (Mega). Saya jangan dibawa (dicalonkan) ke Jakarta," ucapnya, saat menjadi pemateri di sekolah partai yang digelar PDIP, di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, pada Selasa, kemarin, 6 September 2016.

Sekolah kader PDIP itu diikuti para calon kepala daerah yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2017. Risma tampil bukan sebagai peserta, melainkan pemateri bersama Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo.

Baca: Rupanya PDIP Pernah Kirim Surat Dukung Ahok untuk...

Di hadapan Megawati, Risma beralasan banyak anak-anak SD di Surabaya yang mencintainya dan khawatir Risma meninggalkan Surabaya. "Nanti kalau saya dibawa ke Jakarta, mereka tidak semangat lagi," ujarnya.

Pernyataan Risma itu disambut tepuk tangan dan tawa para peserta. Sedangkan, Megawati hanya tersenyum simpul.

Hadir sebagai peserta antara lain Wakil Gubernur Jakarta Djarot Syaiful Hidayat dan Gubernur Banten Rano Karno yang merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih itu. Tapi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang santer dikabarkan akan didukung PDIP justru tidak hadir.

Dugaan bahwa PDIP akan memberi dukungan kepada Ahok-Djarot menguat setelah Bambang Dwi Hartono dicopot dari posisi Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta. Bambang terang-terangan anti Ahok. Bahkan, dia menggalang sejumlah partai untuk membangun Koalisi Kekeluargaan. Bambang diganti oleh Adi Wijaya, yang semula Bendahara PDIP DKI, sebagai ketua definitif. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Curhat Risma tadi memunculkan dugaan bahwa PDIP belum mengambil keputusan final soal siapa calon yang akan diusung dalam Pilgub DKI Jakarta 2017. Dalam beberapa survei di Jakarta, nama Risma membayangi Ahok padahal dia belum melakukan kampanye. Sejumlah kelompok pendukung Risma pun bermunculan di sejumlah wilayah Jakarta.

Adapun Anggota DPR dari PDIP Eva Kusuma Sundari pernah mengatakan, Ahok bakal cepat mendapat rekomendasi sebagai calon yang diusung jika mau menjadi mendaftar secara resmi dan menjadi kader PDIP. 

Baca: Inilah Kritik Pedas Megawati Kepada Ahok

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menampik curhat Risma adalah sinyal bahwa Risma pasti tak akan disokong partainya untuk berlaga di Jakarta. "Kami hormati pendapat setiap kader. Tapi ibu Ketua Umum biasanya selalu mendengar suara rakyat. Itu yang paling penting," ujar Hasto, seusai kelas sekolah kader.

Hasto menuturkan, PDIP masih menunggu momentum yang tepat untuk mengumumkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Ada beberapa nama lain yang masuk radar sebagai calon, di antaranya Ahok, Djarot, Boy Sadikin, Wali Kota Solo F. X. Rudy Hadiyatmo, Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra. "Kami masih berproses mempertimbangkan baik dan buruk setiap nama. Harap warga Jakarta bersabar."

Sinyal lebih tegas soal peluang Risma muncul dari Ketua PDIP Andreas Hugo Pareira. Andreas mengatakan, sikap Megawati soal calon gubernur dan wakil gubernur masih 50:50 terhadap Ahok. "Lihat saja gesture ibu. Ibu selalu memutuskan selalu mendengar dari bawah, dari rakyat. Kalau menurut saya masih 50:50," ucap Andreas.

INDRI MAULIDAR | AHMAD FAIZ

Baca juga;


Heboh Soal Pizza: Inilah 3 Hal Aneh Sekaligus Merisaukan
Ikut Padepokan Gatot, Elma Bak Dipelet dan Tabungannya Habis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

2 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Prancis, Rabu  pagi, 10 April 2024. (Sumber: Istimewa)
Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.


PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

2 hari lalu

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat saat ditemui usai debat Capres 2024 di Istora Senayan, Minggu, 7 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.


Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

4 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini didampingi Dubes RI di Paris Mohamad Oemar beserta Isteri, berfoto bersama Anak-Anak Muda Indonesia  dalam silaturahmi Lebaran di KBRI Paris, Perancis, Kamis (11/4).
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.


Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

4 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.


Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

5 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.


Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

7 hari lalu

Mensos Risma Dapat Apresiasi dari Direktur Tata Kelola Public OECD

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis, Rabu, 10 April 2024.


Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

7 hari lalu

Menteri  Sosial Tri Rismaharini  menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris Perancis 10 April 2024. Istimewa
Risma Bicara Pengalaman RI Tangani Bencana, Ini Respons Direktur OECD

Direktur Tata Kelola Publik OECD Elsa Pilichowski menanggapi pemaparan Mensos Risma soal penanganan bencana di Indonesia.


Mensos Risma Ceritakan Pengalaman Indonesia Tangani Bencana

8 hari lalu

Mensos Risma Ceritakan Pengalaman Indonesia Tangani Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris.


Saat Hakim MK Arief Hidayat Bertanya Soal Jokowi Bagi-Bagi Bansos, Ini Jawaban Risma

10 hari lalu

Menteri Sosial Tri Rismaharini hadir dalam sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Agenda hari ini ialah mendengarkan kesaksian empat menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti.
Saat Hakim MK Arief Hidayat Bertanya Soal Jokowi Bagi-Bagi Bansos, Ini Jawaban Risma

Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menjawab saat hakim MK Arief Hidayat bertanya Jokowi bagi-bagi bansos. Ini katanya.


Jokowi Diduga Politisir Bansos, Ini Jawaban 4 Menteri di Mahkamah Konstitusi

12 hari lalu

Foto kolase:  Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat 5 April 2024. TEMPO/Subekti.
Jokowi Diduga Politisir Bansos, Ini Jawaban 4 Menteri di Mahkamah Konstitusi

Presiden Jokowi diduga melakukan politisasi Bansos saat kunjungan di sejumlah daerah. Ini jawaban 4 menteri di persidangan sengketa Pilpres di Mahkama