TEMPO.CO, Jakarta - Hasil investigasi Tempo dan BBC Indonesia menunjukkan Pizza Hut, Pizza Hut Delivery, dan Marugame Udon menggunakan bahan kedaluwarsa. Meski demikian, para petinggi Sriboga Food Group, salah satu divisi PT Sriboga Raturaya—perusahaan yang memegang lisensi Pizza Hut dan Marugame Udon—membantahnya.
Direktur Utama PT Sriboga Raturaya, Alwin Arifin, sat ditemui Tempo membantah penggunaan produk kedaluwarsa di Pizza Hut, Pizza Hut Delivery, dan Marugame Udon. "Pokoknya, enggak benar. Itu fitnah."
Baca: Investigasi "Ada Apa dengan Pizza" di Majalah Tempo
Tempo dan BBC Indonesia menemui ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Doktor Purwiyatno Hariyadi, Sabtu tiga pekan lalu. Purwiyatno menjelaskan selama sekitar dua jam ihwal permasalahan produk kedaluwarsa.
Menurut Purwiyatno, bahan kedaluwarsa tak serta-merta membahayakan kesehatan. "Harus diuji lebih dulu di laboratorium, apakah produk tersebut membahayakan tubuh manusia atau tidak," katanya.
Baca: Bahan Kedaluwarsa di Pizza, BPOM: Itu Produk Tercemar
Yang pasti, ujar Purwiyatno, bahan pangan kedaluwarsa mengalami penurunan gizi jika tetap digunakan. Semakin lama konsumsinya dari tanggal produksi, nilai gizinya kian menurun. "Kalau saat diproduksi nilai gizinya 100, setelah tanggal kedaluwarsa bisa hanya 40."
Mantan Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology ini menjelaskan, produsen makanan dalam penetapan tanggal kedaluwarsa mempertimbangkan berbagai faktor. Misalnya, lamanya pengiriman bahan pangan ke tempat tujuan dan kondisi penyimpanan. "Ada bahan pangan yang masa simpannya bisa lebih panjang, melebihi tanggal kedaluwarsa jika disimpan di tempat dingin."
Di negara-negara Eropa, kata Purwiyatno, penggunaan bahan pangan kedaluwarsa terus dikaji untuk menghindari pemborosan makanan. Tapi, di Indonesia, Purwiyatno menyebutkan, peredaran dan penggunaan pangan kedaluwarsa merupakan pelanggaran Undang-Undang Pangan dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
TIM INVESTIGASI
Baca juga: Heboh Soal Pizza: Inilah 3 Hal Aneh Sekaligus Merisaukan