TEMPO.CO, Pontianak - Pemerintah memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat hingga 30 November 2016. Perpanjangan ini sebagai antisipasi masih adanya titik api di Kalimantan Barat.
“Kami sudah perpanjang dari tanggal 2 September hingga 30 November 2016,” kata Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sandjaya, Ahad, 4 September 2016. Sebelumnya, Kalbar merupakan salah satu dari enam provinsi yang dinyatakan siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Enam provinsi tersebut ialah Riau, yang ditetapkan pada 7 Maret-30 November 2016, Sumatera Selatan 1 Maret -30 November 2016, Jambi 1 Juni-1 September 2016, Kalimantan Barat 1 Juni-1 September 2016, Kalimantan Tengah 11 Juni-14 Oktober 2016, dan Kalimantan Selatan 15 Agustus-15 November 2016.
Antisipasi dengan memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan ini agar menekan jumlah titik api di Kalbar. Satelit LAPAN pada 48 jam terakhir mendeteksi 22 titik api di Kalimantan Barat.
Titik api tersebut sudah padam setelah beberapa wilayah di Kalimantan Barat diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Satelit LAPAN memantau, selama 24 jam terakhir, tidak ada titik api di Kalimantan Barat pada tanggal 4 September 2016.
Badan Meteorologi Klimatoogi dan Geofisiki Supadio Pontianak mengeluarkan peringatan dini cuaca Kalbar, tanggal 4 September 2016 pukul 11.20 WIB. Berpotensi terjadi hujan sedang - lebat disertai guntur dan angin kencang pada pukul 11.50 di wilayah Kabupaten Kubu Raya (Samirejo, Sungai Pinang, Sungai Kakap, Pulau Tempurung, Terentang, Kubu, Teluk Pakedai), dan sekitarnya.
Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Dan akan meluas ke wilayah Kabupaten Mempawah (Mandor, Jungkat, Anjungan, Sungai Pinyuh, Sungai Duri), Kabupaten Kubu Raya (Sei Raya, Supadio), Kabupaten Bengkayang (Bengkayang), Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau (Sanggau), Kabupaten Ketapang (Air Kuning) dan sekitarnya.
BMKG merilis saat ini Indonesia sedang masuk musim kemarau basah. Fenomena La Nina menyebabkan hujan banyak terjadi saat ini, padahal seharusnya Indonesia masih memasuki musim kemarau. Curah hujan, banyak membantu pemadaman api di sejumlah daerah yang rentan mengalami kebakaran hutan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat T. T. A. Nyarong mengatakan hingga kini sudah ada lima kabupaten menetapkan daerahnya status siaga darurat penanganan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
“Lima kabupaten yang sudah menetapkan siaga yakni Kabupaten Kapuas Hulu, Mempawah, Kubu Raya, Sanggau dan Sekadau,” katanya.
Kabupaten Ketapang, yang saban tahun menjadi daerah penyumbang titik api terbanyak, hingga kini belum menetapkan status siaga. Nyarong mengatakan fokus mobilisasi sumberdaya dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana asap akibat Karhutla di Kalbar adalah pada desa-desa yang potensi tinggi Karhutla. "BPBD membentuk Posko Lapangan di daerah- daerah lahan gambut yang pada tahun 2015 lalu terbakar,” katanya.
ASEANTY PAHLEVI