TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta warga Indonesia tidak membeli perhiasan di luar negeri. Sebab, kata dia, Indonesia, khususnya Jawa Timur, justru merupakan produsen perhiasan yang mengekspor ke negara lain, di antaranya Swiss dan Amerika Serikat.
"Jadi, kalau Anda ke Abu Dhabi atau Singapura beli emas, jangan-jangan itu made in Indonesia," tutur dia dalam acara seminar soal amnesti pajak yang diselenggarakan Asosiasi Bank Pembangunan Daerah di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu, 3 September 2016.
Adapun nilai ekspor perhiasan provinsi Jawa Timur mencapai US$ 3,51 miliar pada semester pertama 2016. Angka tersebut naik dibanding tahun lalu yang sebesar US$ 3,47 miliar. “Ada akselerasi ekspor di Jawa Timur. Didorong ekspor perhiasan,” ujar Soekarwo.
Menurut Soekarwo, perhiasan menjadi salah satu komoditas ekspor tertinggi di Jawa Timur sejak 2014. Ekspor furnitur dan farmasi menduduki peringkat berikutnya.
Saat memberikan pidato dalam acara seminar amnesti pajak, Soekarwo mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang baik pada triwulan II 2016, yakni 5,5 persen. Pencapaian tersebut, kata dia, lantaran peningkatan konsumsi swasta dan pemerintah dalam sektor pertanian dan perdagangan. (Baca: Soekarwo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur Naik)
WULAN GOESTIE | NIEKE