TEMPO.CO, Sumenep - Bangunan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terbakar, Jumat, 2 September 2016. Akibatnya, malam ini warga di kepulauan yang terletak di Selat Sulawesi itu hidup tanpa penerangan. "Karena terbakar otomatis gelap gulita," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumenep dari Masalembu, Darul Hasyim Fath, Jumat malam.
Menurut Darul, mesin yang rusak harus segera diperbaiki karena tanpa listrik aktivitas harian, perdagangan, hingga belajar siswa turut terganggu. "PLTD satu-satunya sumber listrik di Masalembu."
Albar, penduduk Masalembu, menuturkan kebakaran di PLTD terjadi sekitar pukul 01.30, Jumat dinihari. Selain travo, kobaran api juga melalap separuh bangunan berikut atapnya, serta barang dan peralatan yang disimpan di dalam.
Namun, Albar menilai ada yang janggal dari kejadian itu karena kebakaran terjadi di luar jam nyala listrik, yaitu pukul 03.00 dinihari. Listrik di Masalembu hanya menyala delapan jam per hari, yaitu mulai pukul 05.00 hingga pukul 24.00. "Kalau mesin mati, kenapa bisa terbakar?" kata Albar curiga.
Kepala Kepolisian Sektor Masalembu Ajun Komisaris Mardjito mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan dan keterangan saksi, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada mesin genset pembantu.
Menurut Mardjito, saat kejadian mesin utama PLTD memang dalam kondisi mati. Namun, kemudian pengelola PLTD menyalakan mesin genset lain untuk penerangan di sekitar lokasi. Diduga, mesin genset itulah yang korslet dan menyebabkan kebakaran. "Kata pengelola, setelah mesin dinyalakan terdengar letupan dan bau kabel terbakar."
Nyala api kecil itu, kata dia, kemudian menyambar travo induk serta spare part mesin yang disimpan dalam gudang. Beruntung api tidak sampai merembet ke ruang tempat mesin utama PLTD dioperasikan. "Karena keterbatasan alat api baru dipadamkan dua jam dengan bantuan warga."
MUSTHOFA BISRI