INFO NASIONAL - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari memberikan apresiasi kepada seluruh kepanitiaan termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), yang telah sukses menyelenggarakan Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF). Hal tersebut disampaikan Rita saat closing ceremony yang berlangsung meriah di Gedung Putri Karang Melenu (PKM) Tenggarong Seberang, Minggu, 28 Agustus 2016 malam.
“Terima kasih atas dukungan dan kerja keras semua panitia yang telah sukses menyelenggarakan EIFAF, khususnya pihak Kesultanan Kutai Ing Martadipura yang telah memberikan masukan dan pemikiran. Mudah-mudahan ke depannya akan lebih baik lagi,” kata Rita.
Baca Juga:
Rita juga menilai, pergelaran Erau tahun ini sangat luar biasa. “Saya bahagia sekali bisa mengikuti penutupan Erau. Mudah-mudahan tahun depan tidak defisit dan semakin banyak negara yang datang ke Kutai Kartanegara. Mari kita bergaul dengan baik dan menghormati budaya bangsa lain,” ujarnya.
Rita menambahkan, festival budaya ini harus terus dilestarikan sebagai kecintaan pada warisan leluhur sekaligus menjadi wadah apresiasi para pencinta seni, serta sebagai hiburan bagi masyarakat yang menyaksikannya secara langsung. “Budaya itu tidak mengenal politik. Budaya hanya mengenal kegembiraan, kebahagiaan, dan persaudaraan. Siapa pun yang menonton dan mencintai seni budaya pasti memiliki pesona, serta menyampaikan kedamaian di daerah dan mencintai warisan leluhur,” ujarnya.
Turut hadir pada acara malam closing ceremony tersebut Kapolda Kalimantan Timur Irjen Safaruddin, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kukar, Wakil Bupati Kukar Edi Damansyah, Plt. Sekda H, Marli, serta Kepala SKPD di Lingkungan Pemkab Kukar. Di akhir acara, Bupati Kukar Rita Widyasari menyerahkan piagam penghargaan kepada semua delegasi peserta EIFAF. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penampilan tarian Jepen.
Baca Juga:
Dalam rangkaian EIFAF 2016, banyak adat khas Kutai disuguhkan kepada masyarakat. Salah satunya upacara adat Dayak Benuaq yang berlangsung di Pulau Kumala pada Kamis, 25 Agustus 2016. Sebelum pertunjukan dilakukan, Rayun sebagai pawang belian menjelaskan upacara adat tersebut, yaitu belian sentiu, kepada para penonton yang sudah mulai memadati area Pulau Kumala.
Sebagai penutup, dilaksanakan upacara adat Erau Pelas Benua 2016 dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ditandai dengan prosesi Merebahkan Ayu di Keraton Kesultanan atau Museum Mulawarman Tenggarong pada Senin, 29 Agustus 2016. (*)