TEMPO.CO, Makassar - Communication and Legal Section Angkasa Pura I Turah Ajiari mengatakan telah menempatkan alat pendeteksi suhu badan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sebagai antisipasi tersebarnya virus zika masuk ke Indonesia. Pemasangan peralatan itu merupakan kerja sama PT Angkasa Pura I dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Makassar.
"Saat penumpang melewati alat deteksi itu akan kelihatan dengan jelas suhu badan setiap orang," kata Turah, Kamis, 1 September 2016.
Penumpang, kata Turah, dengan suhu badan di atas 38 derajat Celsius akan langsung ditandai kamera perekam alat deteksi itu. Dengan demikian, penumpang dengan gejala tersebut bakal langsung dievakuasi. "Mereka akan dikarantina di ruang medis. Tapi tidak semua yang bersuhu di atas 38 derajat membawa virus zika," ujarnya.
Selain itu, buku kesehatan penumpang bersangkutan akan dicocokkan dengan kondisi kesehatannya. Turah mengatakan setiap penumpang internasional dibekali buku catatan kesehatan yang harus diisi saat berada di dalam pesawat.
Bila ada penumpang yang positif terjangkit virus zika, akan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Menurut Turah, jauh-jauh hari, Angkasa Pura telah bekerja sama dengan rumah sakit itu untuk merujuk penumpang yang terserang virus yang mewabah tersebut.
Selain menyiapkan alat deteksi, pihak Bandara juga menyiapkan alat fogging. Sasaran fogging adalah sarang-sarang nyamuk di Bandara yang berpotensi menyebarkan virus zika. "Namun hingga saat ini belum ada temuan virus itu masuk ke Makassar."
ABDUL RAHMAN