TEMPO.CO, Pekanbaru - Satuan Tugas Udara Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau bersama Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca menyemai garam untuk modifikasi cuaca hujan buatan di atas langit provinsi ini.
Kepala Seksi Pusat Operasi Pangkalan Udara, Roesmin Nurjadin, Ferry Duwantoro, menyebutkan, pesawat Cassa 212 pada hari ini Rabu, 31 Agustus 2016 telah melakukan penyemaian garam sebanyak 800 Kilogram untuk memunculkan hujan buatan.
"Penggunaan bahan semai hingga kini sudah mencapai 41,240 ton," kata Ferry Duwantoro, Kamis, 31 Agustus 2016.
Ferry mengatakan, daerah penyemaian berlangsung di atas langit Kabupaten Siak, Kampar dan Kuantan Singingi dengan level seeding 9.500 kaki.
"Dari observasi visual saat penerbangan terpantau beberapa sel awan cumulus dengan ketinggian puncak awan beravariasi di Riau bagian timur, tenggara dan selatan," kata dia.
Selain modifikasi cuaca, Satgas udara masih terus melakukan pemadaman lewat udara menggunakan helikopter waterbombing di beberapa titik api, yang masih mengeluarkan asap seperti Tasik Serai, Bonai, Rokan Hulu, Pujud, Rokan Hilir, Karya Indah, Tapung Kampar Kiri dan Bukit Kerikil.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan, pada umumnya cuaca wilayah Riau cerah berawan. Potensi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian pesisir timur, tengah, selatan dan barat. "Temperatur maksimum 31.0-34.0 deraja celcius," jelasnya.
Kemarin sore, hujan merata terjadi di seluruh wilayah Riau cukup mampu menekan titik panas tersebar di sejumlah wilayah di Riau. Saat ini, satelit Tera dan Aqua memantau hotspot menghilang di sejumlah wilayah.
Kualitas udara di sejumlah wilayah Riau berangsur baik, jarak pandang di Pekanbaru terbilang normal 7000 Km, Pelalawan 10 Km, Rengat 8 Km dan Dumai 8 Km.
RIYAN NOFITRA