TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja bakal rampung akhir November ini. “Selesai 30 November, sudah bisa beroperasi. Tapi setelah itu ada tahapan uji coba dan sebagainya,” katanya di Bandung, Rabu, 31 Agustus 2016.
Iwa mengatakan saat ini konstruksi pengerjaan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja baru 56 persen. Pengerjaan konstruksi jalan tol masih dikebut agar bisa digunakan terbatas oleh delegasi peserta Pekan Olahraga Nasional yang hendak bertanding di Stadion Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung. “Diharapkan pada posisi PON itu sekitar 60-70 persen,” ujarnya.
Menurut Iwa, saat pengecekan terakhir pengerjaan jalan tol, konstruksi pembangunan tiga jembatan di sepanjang jalan tol dalam proses pengerjaan. Tiga jembatan itu menjadi penentu jalan tol itu bisa digunakan. “Jalan tol itu bisa digunakan dengan selesainya tiga jembatan,” tuturnya.
Iwa mengatakan, saat pelaksanaan PON pada pertengahan September ini, diperkirakan hanya dua jembatan yang tuntas. Sisa satu jembatan yang paling panjang menuju ujung jalan tol itu terdapat di Soreang.
Iwa mengklaim sudah menyiapkan skenario alternatif memanfaatkan jalan tol itu untuk menjadi akses khusus bagi atlet dan delegasi peserta PON yang hendak bertanding nanti di belasan venue di Stadion Jalak Harupat. Salah satunya pengerasan selapis di sepanjang rute jalan tol yang dilewati delegasi peserta PON itu. “Tidak semulus sesuai dengan harapan kita. Bisa dilewati. Asal ada pengerasan, mobil bisa jalan,” katanya.
Iwa mengatakan kendala utama lambatnya proses pengerjaan jalan tol itu pada ketersediaan anggaran untuk pembebasan lahan. "Pendanaan dari Kementerian PU terbatas karena terpakai untuk pengadaan tanah yang lain. Sekarang sudah keluar Peraturan Menteri maka sisa Rp 53 miliar untuk pembebasan lahan ditalangi dulu pengelola jalan tol,” ujarnya.
Menurut Iwa, pengerjaan jalan itu dijadwalkan tuntas akhir November. Selanjutnya, jalan tol itu akan menjalani proses uji coba sebelum Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) memutuskan kelayakannya dioperasikan sebagai jalan tol. “Nanti bisa ke Soreang hanya 15 menit,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) Bagus Medi Suarso membenarkan pengerjaan jalan tol itu molor dari jadwal. Dia beralasan, banyak hal teknis yang menghambat pembangunan itu, mulai lahan yang belum semuanya bebas, serta teknis cuaca. “Kami membangun jalan tol harus sesuai rencana, harus lebih baik dari jalan arteri, sehingga kalau sudah selesai, betul-betul tidak ada pemeliharaan kembali dalam jangka waktu tertentu,” katanya selepas bertemu Sekretaris Daerah Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, 24 Mei 2016.
Jalan Tol Soreang-Pasikoja dirancang sepanjang 10,57 kilometer dengan empat gerbang tol, yakni Pasirkoja, Margaasih, Katapang, dan Soreang. Bagus mengatakan tuntasnya pembangunan fisik seluruh jalan tol ditargetkan Oktober-November. Sementara pengoperasiannya menunggu evaluasi BPJT.
AHMAD FIKRI