TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak mau berkomentar soal terpilihnya Adi Wijaya menjadi ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jakarta. Adi, yang sebelumnya sebagai Bendahara DPD PDIP Jakarta, menggantikan Bambang Dwi Hartono. "Enggak tahu, itu urusan PDIP. Kamu tanya saja (PDIP)," katanya di Balai Kota, Selasa, 30 Agustus 2016.
Pengangkatan Adi Wijaya menggeser posisi Bambang dari pelaksana tugas ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP. Partai mengembalikan Bambang ke posisi Ketua DPP (Dewan Pengurus Pusat) Bidang Pemenangan Pemilu. Pencopotan itu terjadi pada Senin siang kemarin.
Tahun ini, sudah dua kali terjadi penggantian posisi Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. Sebelumnya, Boy Sadikin menjabat Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. Tapi ia mengundurkan diri pada Maret lalu. Selanjutnya DPP PDIP menunjuk Bambang sebagai pelaksana tugas Ketua DPD PDIP DKI Jakarta.
Pencopotan Bambang ini menjadi sorotan lantaran dalam beberapa kesempatan dia menyampaikan bahwa DPD PDIP Jakarta menolak kembali mengusung Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Bambang mengatakan masih banyak kader PDIP yang pantas menduduki posisi Ahok saat ini.
Sementara itu, nama Ahok kian santer digadang-gadang akan diusung PDIP setelah tiga partai telah lebih dulu mengambil sikap mendukung Ahok, yakni Partai NasDem, Hanura, dan Golkar. Ahok pernah mengklaim bahwa dia sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
LARISSA HUDA