TEMPO.CO, Jakarta - Seperti ada pertanda sebelum Gatot Brajamusti ditangkap polisi karena kasus narkoba pada Ahad, 28 Agustus 2016, setelah terpilih kembali menjadi Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) periode 2016-2021 dalam Kongres Parfi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Petunjuk itu datang sebelum kongres dimulai. Aditya Gumay, bekas Sekretaris Jenderal Parfi, waktu itu menyarankan Gatot Brajamusti agar tidak usah kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum. Aditya beralasan, banyak orang yang tidak suka terhadap Gatot. "Saya tahu banyak orang film yang tidak suka Aa (Gatot Brajamusti menjadi Ketua Umum Parfi)," kata Aditya Gumay hari ini, Selasa, 30 Agustus 2016.
Lebih dari itu, menurut Aditya Gumay, dia meminta Gatot Brajamusti lebih cerdas menggunakan dana yang akan digunakan membiayai kongres. Daripada dana ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk membiayai kongres, dia melanjutkan, lebih baik buat bikin film saja. “Sudah, Aa (Gatot Brajamusti) jadi produser saja, tidak usah jadi ketua umum lagi. Saya bilang begitu.”
Baca: Ini Kesaksian Roy Marten tentang Gatot Brajamusti
Saran Aditya Gumay lewat seperti angin. Tidak diperhatikan oleh Gatot. “Entah apa alasan beliau tetap mencalonkan diri jadi Ketum Parfi dan terpilih lagi," ujar Aditya Gumay.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Ajun Komisaris Besar Tri Budi Pangastuti mengatakan Gatot Brajamusti membawa narkoba jenis sabu-sabu. "Gatot menyimpan barang bukti di kantong celana dan Dewi Aminah di dalam tas," tutur Tri Budi kepada Tempo, Senin, 29 Agustus.
Menurut Tri Budi, Gatot dan istrinya, Dewi Aminah, ditangkap di Hotel Golden Tulip Suite Room Nomor 1100 di lantai 11. Golden Tulip berada di pinggir utara sebelah timur Kota Mataram. Ketika digerebek, keduanya sedang bersama lima orang lainnya. "Mereka bertujuh, tapi yang ditemukan memiliki barang bukti hanya Gatot dan Dewi," ucap Tri Budi.
Baca: Gatot Brajamusti dan Reza Artamevia Positif Konsumsi Narkoba
Biduan Reza Artamevia ternyata orang ketiga dari tujuh orang tadi. Juga Davina, wanita yang telah dianggap Gatot sebagai keluarganya sendiri.
Hasil laboratorium menunjukkan Gatot dan Reza positif mengkonsumsi narkoba sebelum ditangkap. "Barang bukti untuk Reza memang tidak ada, hanya tes urinenya positif," kata Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI, hari ini, Selasa, 30 Agustus 2016.
Aktor senior Roy Marten mengaku tak kaget atas penangkapan Gatot Brajamusti terkait dengan kepemilikan sabu-sabu. Menurut Roy, sejumlah artis senior yang tergabung dalam Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) sudah lama mengetahui Gatot menggunakan narkoba. "Di kalangan senior sudah banyak yang tahu," ujar Roy saat dihubungi Tempo, Senin.