TEMPO.CO, Kediri - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga adik kandung Pramono Anung, Woro Reni Permana, menganggap sosok Bambang D.H. sebagai orang yang loyal kepada partai. Dia membantah pencopotan itu terkait dengan sikap Bambang yang menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Reni mengatakan Bambang D.H. adalah kader yang loyal dan patuh terhadap Megawati sejak zaman Promega. Karena itu, pencopotannya dari posisi pelaksana tugas Ketua DPD PDIP Jakarta—yang digantikan Adi Wijaya—tidak akan menimbulkan persoalan apa pun. “Mas Bambang kader yang loyal terhadap Ibu Megawati,” kata Reni kepada Tempo, Selasa, 30 Agustus 2016.
Menurut Reni, pencopotan Bambang D.H. sama sekali tidak terkait dengan gerakannya mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok seperti yang diembuskan. Hal ini lantaran, dalam persiapan partainya menghadapi pemilihan kepala daerah serentak, Bambang menjabat Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu. AD/ART partai juga mengatur dengan tegas jabatan pelaksana tugas tak bisa lebih dari tiga bulan.
Disinggung soal gerakan di internal partai untuk mengusung Tri Rismaharini dalam bursa pemilihan Gubernur DKI, Reni justru menganggapnya sebatas wacana. Sebab, berulang kali Risma menunjukkan sikap ingin tetap melanjutkan kepemimpinannya di Surabaya. “Itu kan wacana yang diembuskan di media.”
Pengurus DPD PDIP Jawa Timur ini menegaskan, hingga saat ini, dia bersama Bambang D.H. dan semua kader akan tunduk dan patuh kepada keputusan Ketua Umum PDIP mengenai pilihan calon yang diusung dalam pilkada. Sedangkan mengenai rumor pecahnya massa PDIP perihal pencalonan Ahok atau Risma masih dalam batas wajar.
Adapun Ketua DPC PDIP Kota Blitar Samanhudi Anwar belum bersedia dimintai tanggapan soal pencopotan Bambang D.H. Beberapa kali pesan pendek melalui WhatsApp ke ponselnya hanya dibaca tanpa respons.
Namun, sebelumnya kepada Tempo, Samanhudi mengatakan PDIP akan lebih strategis mengusung Risma dalam pilkada Gubernur DKI mendatang. Hal ini satu-satunya jalan untuk menyelamatkan citra partai dan menghadang pencalonan Ahok, yang mengklaim mendapat dukungan besar dari masyarakat. “Kalau ingin menang dan menyelamatkan partai, harus mengusung Bu Risma.”
HARI TRI WASONO